Saat di dalam mobil Ara berusaha keras menahan tangisannya. Tapi, tetap saja isakkan kecil lolos dari bibir mungilnya.
Tristan yang dalam posisi menyetir sedikit khawatir, karena Ara terlihat tidak biasanya.
"Apa kamu tidak apa-apa, Nona?" tanya Tristan, seraya menoleh ke arah Ara.
"Iya, aku tidak apa-apa," bohong Ara, seraya menatap ke luar jendela.
"Bisa kamu percepat laju kendaraannya, Al," pinta Ara, masih dengan posisi yang sama.
Sesaat Tristan mendengar itu merasa senang, ia pikir mungkin Ara telah menjadi wanita kuat setelah hubungannya dengan Reza telah berakhir.
'Ternyata kamu wanita yang kuat, Ara. Setelah kamu mendengar sendiri tunanganmu berselingkuh, dan berhubungan lebih dari suami istri kamu tidak menangis seperti biasanya,' batin Tristan, seraya mengendarai mobil den
