29. Deja vu.

1182 Kata

Istana pasir kala itu, remuk dihantam ombak. Mengingatmu lagi di masa lalu, membuat relung terus terkoyak. *** Rintik hujan masih riuh menyentuh setapak Jakarta, mereka teratur sekali, dan gadis yang masih mengemudikan kendaraannya lebih banyak melamun, mungkin karena ia juga sendirian. Elsa menyerah dan tak ingin mendengar lebih banyak lagi perkataan Radit nan terus menceritakan Satria, seolah laki-laki itu mengetahui semua. Lebih baik Elsa menyingkir dengan alasan kalau ia masih memiliki pekerjaan, lumayan klasik membuat Radit kehilangan momen berdua dengannya. Meski sudah terlewat bertahun-tahun lalu, tapi pembahasan tentang dua kali kandasnya hubungan Satria dan Elsa masih saja memunculkan puing-puing luka, dan Elsa menyadari kalau sejak hari itu ia tetap tidak baik-baik saja hin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN