Patah yang abadi, takkan pernah mati Patah yang abadi, sibuk meremuk hati. *** "Kamu suka teh atau kopi, Elsa?" "Saya bisa pesan sendiri kok, Om." Gadis itu sungkan. "Nggak apa-apa, saya mau traktir kamu." "Eum gitu, teh aja, Om. Elsa nggak pernah minum kopi." "Sebentar ya." Mereka mengobrol saat memasuki kantin rumah sakit, kini Elsa mencari kursi kosong saat Hasan menghampiri pramusaji yang berdiri di balik display berisi beberapa kue. Setelah memesan minum yang diinginkannya, Hasan bergerak menghampiri Elsa, ternyata kantin sedang longgar, pengunjungnya juga bisa dihitung menggunakan jari. "Oh ya, kok Om Hasan di sini sendiri? Enggak sama Satria? Maksud Elsa waktu itu Om ke sini sama Satria kan?" Ia begitu berhati-hati saat berbicara, Elsa takut menyinggung atau membuat lawan bi