Bagas mendapatkan chat dari Fani. Fani meminta Bagas untuk menemuinya di taman. Bagas yang sudah bersiap-siap pun melangkah keluar dari kamarnya. Ia tidak tahu, apa sebenarnya yang ingin Fani bicarakan padanya. Bagas melihat Fani yang tengah duduk di bangku taman seorang diri. Ia lalu melangkahkan kakinya mendekat. “Maaf, membuat kamu menunggu lama.” Bagas lalu mendudukkan tubuhnya di samping Fani. “Tumben kamu memintaku untuk bertemu di taman. Kalau sampai Jay tau, dia pasti akan salah paham nanti,” candanya. “Sorry, kalau aku sudah menyita waktu kamu. Tapi, ada hal yang ingin aku tanyakan sama kamu.” Bagas mengernyitkan dahinya. Baru pertama kali ini ia melihat Fani seserius ini dalam mengajaknya bicara. “Apa itu?” Bagas lalu mengusap kedua lengannya. “Fan, kok aku malah jadi mer