Rain bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Apa yang Aira katakan malam itu, sungguh sangat mengganggu pikirannya. Bagaimana bisa Aira sampai mempunyai perasaan seperti itu kepadanya. Padahal selama ini, ia sudah menganggap Aira seperti anak kandungnya sendiri. Meskipun Rain juga tidak memungkiri, jika selama ini ia membayangkan tubuh Aira saat berfantasi liar dan melampiaskan hasratnya. Tapi, perasaan cinta...Rain bahkan tidak pernah sekalipun berpikir ke arah itu. Amanda menyentuh bahu Rain. Rain saat ini tengah berada di apartemen Amanda. Setelah kejadian malam itu, Rain sering datang ke apartemen Amanda. Ia sengaja melakukan itu hanya untuk menghindar dari Aira. Rain seakan belum sanggup untuk menatap wajah cantik gadis yang sudah ia besarkan selama ini. “Sayang, apa yang se