Ponsel Arini kembali berdering. Ia lalu langsung menjawab panggilan itu. “Sayang, maaf. Aku tadi nggak tau kalau kamu menelpon. Tadi, aku sedang berada di dalam kamar mandi.” Wajah Arini bahkan masih terlihat sangat pucat. “Kamu dimana sekarang? Sekarang aku ada di depan apartemen kamu, cepat buka pintunya.” Kedua mata Arini membulat dengan sempurna. “Em... Sayang, aku sedang tidak ada di apartemen sekarang.” “Apa? bukankah kamu tadi bilang kalau kamu habis dari kamar mandi? Jangan pernah membohongiku ya!” suara lelaki itu terdengar begitu keras. “Aku nggak mungkin berani bohong sama kamu, Sayang. Sekarang aku sedang ada di rumah teman, dia sedang mengadakan pesta karena kenaikan jabatannya. Nggak enak dong kalau aku nggak datang.” “Pulang sekarang juga. Aku baru saja sampai Jakart