Terdengar suara pintu diketuk. Aira tahu, jika yang datang adalah Bagas, karena ia melihat mobil Bagas masuk melewati pintu gerbang rumahnya lewat balkon kamarnya. Ia lalu segera bersiap-siap dan keluar dari kamar. Rain begitu terkejut saat melihat Bagas berdiri di depan pintu rumahnya. Ia merasa tidak mengundang Bagas untuk datang ke rumahnya. Apalagi malam ini ada acara penting antara dirinya, Aira, dan kekasihnya—Arini. “Malam, Om,” sapa Bagas sambil sedikit membungkukkan tubuhnya. “Malam.” “Apa ada Aira nya ada, Om?” “Ada. Tapi, Aira malam ini ada acara. Jadi....” “Hai, Gas.” Aira tiba-tiba muncul dari arah belakang. “Aku kira kamu lupa, aku sudah menunggu dari tadi.” Bagas tersenyum, ia begitu kagum melihat penampilan Aira malam ini. Cantik Satu kata itu yang ingin ia u