19. Adek

1504 Kata

Deru mobil terdengar memasuki pekarangan rumah. Maya yang sebelumnya duduk tenang di depan meja rias kamarnya, mendadak tegang. Ia sangat mengenal suara mobil itu, pernah menumpanginya seharian saat berangkat ke Ngabang menghadiri resepsi pernikahan Rumaisha, dan seharian pula ketika kembali lagi ke Pontianak. Pemilik mobil itulah yang sejak tadi ia tunggu kedatangannya, yang telah membuat jantungnya berdebar tidak karuan, terasa melompat-lompat, bahkan jungkir balik dalam rongga dadanya. Pangkal hatinya tidak kalah rasa tak menentunya, berdesir geli bagai tak berhenti, seperti ada sesuatu yang terus menggelitik sehingga membuatnya gelisah. Maya berdiri duduk melampiaskan rasa gelisahnya. Ia bahkan tiba-tiba seperti berhasrat untuk ke kamar mandi. Argh! Benar-benar kacau. Tenang,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN