20. Perihal Wali

1070 Kata

Hening menyelimuti suasana ruang tamu kediaman orang tua Maya. Sepasang insan yang tidak lagi muda itu tertunduk, menyembunyikan raut malu yang sejatinya telah mereka kubur dalam-dalam sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Aib yang sebenarnya ingin mereka lupakan, tetapi mau tidak mau harus kembali dibicarakan. Di hadapan mereka duduk Arumi dan Fahrurrozi, yang menatap dengan raut penuh kecewa. Sementara Maya tertunduk, mengusap bening-bening air mata yang seolah tidak berhenti memaksa untuk keluar. "Kalau begitu maaf, Bapak, Ibu. Kami tidak bisa melanjutkan rencana pernikahan Reza dan Maya. Kami tidak bisa membiarkan putra kami menikah dengan gadis seperti Maya." Arumi berucap dingin, penuh ketegasan. Dua kenyataan pahit, harus Maya telan sekaligus dalam waktu bersamaan. Terlalu menyak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN