12. Kepala yang Diusap, Hati yang Berdesir

1843 Kata

Heh? Sayang? Bola mata Maya seketika melebar. Dokter korslet itu bicara apa barusan? Sayang? Apa dia salah dengar? Apa sekarang kotoran telinganya memang tengah berguling sehingga menimbulkan suara yang bukan-bukan? Tidak mungkin 'kan laki-laki yang selama ini begitu cuek dan ketus bicara sayang padanya? "Apa, Dok?" tanyanya setelah tidak mampu membendung rasa penasaran. Ia ingin dokter Reza mengulang kalimatnya secara lengkap. Sungguh dia ingin mendengar kata keramat yang tadi sempat diucapkan laki-laki itu sekali lagi. Biar kata tengah korslet, tidak apa-apalah. Satu kata itu tetaplah keramat untuknya. "Apanya yang apa, sayang?" Glek! Maya meneguk ludah. Apakah ia masih salah dengar? Apa perlu minta diulangi sekali lagi? "Mmm ... itu ...." Kalimatnya terhenti di tenggorokan. Ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN