"Berarti lain waktu ada kemungkinan ditraktir lagi, dong, Dok?" Maya lekas mengajukan sebuah pertanyaan yang diperkirakan dapat menetralisir suasana. Ia harus bisa bersikap biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa pada jantungnya. Jangan sampai kentara jika usapan lembut yang dilakukan Dokter Reza barusan mampu memporak-porandakan perasaannya. Please, May, jangan norak! Masa diusap kepala begitu saja sudah jumpalitan. Bagaimana kalau diusap yang lain? Eh, yang lain apa, sih? Tanggapi biasa saja setiap kebaikan dan kelembutan Dokter Reza. Jangan terlalu mengharap pokoknya. Supaya tidak sakit hati di kemudian hari. Ingat! Sadar diri! Maya berusaha mengingatkan hatinya. "Ya, tentu saja ada. Tapi kalau bisa kamu jangan cuma saya traktir saja, May," balas Dokter Reza ringan. "Heh? Bag