Di depan sebuah restoran mewah tampak seorang wanita memarkirkan motor nya.
"Wahhh...! restoran ini sangat bagus pasti makanan nya juga mahal-mahal." ucap Ayra dalam hati.
Lalu Ayra mengambil ponsel nya dan menghubungi Rendi.
"Halo..."
"Tuan maaf saya sudah ada di depan restoran."jawab Ayra.
"Ohh iya masuk lahh nona dan bertanya pada pelayan di mana asisten tuan Adrian.Pelayan akan mengantar mu ke ruangan ku."
"Baik tuan." jawab Ayra.
Ayra pun mulai berjalan masuk dan ada pelayan yang menghampiri nya.
"Maaf nona cari siapa.??? tanya pelayan wanita tersebut yang menghampiri Ayra.
"Saya mencari asisten tuan Adrian." jawab Ayra.
"Mari nona saya antar kan." jawab pelayan tersebut.
Dan sampai lahh Ayra pada ruangan yang sangat mewah dan berkelas.Lalu Rendi mempersilah kan Ayra duduk lalu pelayan tersebut memberi kan daftar menu.
"Silahkan nona mau pesan apa saja boleh."tanya Rendi.
Ayra yang senang mendengar nya pun memesan Es jeruk saja karna memang dia hanya haus dia tidak ingin memakan-makanan enak sendiri tanpa Putri-putri nya.
"Hanya itu saja nona.??tidak ada yang lain yang Anda ingin kan.???tanya Rendi
"Itu saja tuan." jawab Ayra sambil tersenyum.
"Pelayan bawa kan semua yang saya pesan tadi." perintah Rendi pada pelayan itu.
"Baik tuan."jawab pelayan itu lalu keluar dari ruangan tersebut.
Lama mereka terdiam akhir nya Ayra membuka suara.
"Kalau boleh tau tuan?? kesepakatan apa yang tuan ingin bicara kan dengan saya??." tanya Ayra.
"Hmmm..." begini nona anda baca ini dulu."jawab Rendi sambil menyodor kan semua map.
Ayra pun mulai mengeluar kan isi map tersebut dan mulai membaca dengan seksama dan mulai melotot kan mata nya.
"Astaga kau ini penguntit ya..." tanya Ayra sambil melotot kan mata nya dan memasang wajah penuh meneliti.
"Maaf nona tapi ini semua permintaan tuan muda saya."
"Dan saya ingin mengajukan kesepakatan ini apa bila anda mau menikah dengan tuan Adrian maka hutang anda lunas anda tidak perlu mengganti biaya perbaikan mobil nya." tanya Rendi.
"A--apa kau gila...? apa tuan anda itu sudah tidak waras..?? jelas-jelas tuan anda itu sudah tau latar belakang saya lalu kenapa tuan anda malah menawar kan pernikahan.? tanya Ayra bingung.
"Kalau masalah itu nona bisa bertanya sendiri nanti kepada tuan saya." jawab Rendi dengan senyuman dingin.
"Aku tidak mau dan aku tidak bisa." jawab Ayra dengan santai.
"Dan kata kan pada tuan anda itu kalau dia ingin main-main carilah wanita lain jangan dengan ku," aku sudah cukup menderita jadi tolong jangan tambah penderitaan ku."ucap Ayra.
"Tapi nona tuan saya tidak terima penolakan."
"Terserah saya tidak peduli." jawab Ayra.
Rendi pun mengetuk meja 2 kali dan tiba-tiba 2 orang Pria bertubuh besar masuk ke rungan tersebut.Ayra yang melihat mereka langsung terkejut lalu mereka pun mendekati Ayra dan menutup hidung Ayra dengan sapu tangan.Ayra memberontak namun perlahan pengelihatan nya kabur dan tidak sadar kan diri lagi.
"Bawa nona muda ke mobil,"maaf kan saya nona." ucap Rendi lalu mengikuti 2 bodyguard tersebut yang berjalan menuju mobil.Lalu menjalan kan nya menuju Mansion Adrian.
Rendi pun mengambil ponsel nya lalu menghubungi Adrian.
"Halo tuan..?
" Hmmm..."apa kau sudah berhasil.? tanya Adrian.
"Iya tuan..."sekarang saya sedang dalam perjalanan menuju mansion."
"Hmmm..." jawab Adrian singkat lalu mematikan ponsel nya sambil tersenyum smirk...
Di Markas Black Rose.
"Dorrrr....dorrr... dorrr..."
Suara tembakan di lapangan hijau yang menjadi saksi uji coba senjata terbaru yang di buat oleh Markas black rose.
"Wahhh....senjata ini bagus sekali lihat saja kecepatan peluru nya hebat sekali." ucap Junot
"Tentu saja dan pasti nya senjata ini akan di hargai sangat mahal oleh Adrian."jawab Ridwan sambil tersenyum bangga.
"Siang broo...! teriak Jeno.
"Dari mana aja lohh jam segini baru nongol.?? tanya Junot.
"Gue tadi mampir ke kantor bapak gue emang kenapa Junot kecil ku sayang." goda Jeno sambil membelai pipi Junot
"Ihh najis..." ketus Junot sambil menepis tangan Jeno.
"kalian serasi banget."ucap Ridwan dengan santai nya.
"Ahhh...!kambing lohh Rid." teriak Junot yang emosi.
"Hahaha....!tawa Jeno yang kerasss.
"Diem lohh kambing betina."teriak Junot.
Mereka bertiga pun mencoba satu persatu senjata jenis terbaru yang di rancang oleh Adrian dan Ridwan.
Di Mansion Adrian.
Suara klakson mobil berbunyi dan gerbang pun terbuka lalu masuk lah sebuah mobil mewah dan berhenti di depan pintu rumah yang sangat mewah.Lalu Rendi yang berdiri di depan pintu rumah berjalan menuju mobil dan membuka pintu mobil tersebut dan.Adrian pun turun lalu berjalan masuk kedalam rumah di ikuti Rendi dan Bi may.
"Ren..." panggil Adrian.
"Iya tuan..?
" Di mana dia...?
"Nona muda ada di dalam kamar tahanan khusus tuan."
"Hmmm baik lah." jawab Adrian sambil berjalan ke ruang bawah tanah yang khusus.
"Kalian tidak usah ikut masuk."perintah Adrian.
" Baik Tuan."ucapan serentak dari bi May dan Rendi.
Adrian Pun membuka pintu kamar tersebut dan masuk.Dia melihat Ayra masih tertidur akibat obat bius yang di berikan oleh para bodyguard nya tadi.lalau Adrian mendekat dan melihat setiap lekukan di wajah Ayra dan membuka lengan baju Ayra menampak kan bekas peluru yang masih ada lalu Adrian pun tersenyum.
"Ternyata itu memang kau." ucap Adrian dalam hati sambil tersenyum.
Ayra tersadar dan mulai mengerjap kan mata nya lalu melihat Adrian yang berdiri di samping nya menatap nya dengan tatapan dingin
"Aku di mana..?? dan kau bukan nya pemilik mobil itu..?? apa yang kau lakukan disini dan di mana aku..? tanya Ayra bingung.
"Kau berada di rumah yang akan menjadi tempat tinggal mu dan putri-putri kita." jawab Adrian.
"Apa kau gila...? tanya Ayra.
" Ya... aku memang sudah gila karena mu."jawab Adrian santai.
"Aku ingin pulang aku tidak ingin bercanda dengan mu." jawab Ayra yang mulai bangun dan berjalan menuju pintu.
"Kau mau kemana...!?tanya Adrian sambil berteriak.
"Apa kau tuli," tidak mendengarkan ku tadi bicara apa...? tanya Ayra.
Ayra pun ingin membuka pintu tapi pintu nya terkunci.
"Buka pintu nya saya mau pulang tuan." pinta Ayra dengan ketus.
Adrian pun berjalan mendekati Ayra.
"Kau ingin pulang.?? tidak akan pernah." ucap Adrian penuh penekanan di depan Ayra.
Ayra pun mulai takut melihat wajah Adrian yang sangat marah.Apalagi Adrian sekarang berada tepat di hadapan nya lalu Ayra pun terduduk lalu memegang kaki Adrian dan mulai memohon.
"Tolong tuan biarkan saya pulang pasti anak-anak saya sekarang sudah mencari-cari saya..." lirih Ayra sedih dan mulai mengeluar kan air mata.
"Hahaha...kalau kau ingin keluar maka kau harus mau menikah dengan ku."jawab Adrian yang mulai mensejajarkan diri nya dengan Ayra lalu memegang rahang Ayra kuat.
"Tidak..." aku tidak mau pernikahan itu bukan mainan dan aku sudah cukup menderita dengan pernikahan ku yang gagal dulu dan lagi kita berbeda keyakinan."jawab Ayra sambil menangis.
"Itu gampang sayang masalah itu sangat kecil bagi ku jadi apalagi yg tidak mungkin."jawab Adrian santai.
"Kau pikir pernikahan itu seperti main rumah-rumahan...! teriak Ayra yang sudah tidak bisa menahan emosi nya.
"Plakkkk...! suara tamparan yang keras.
"Berani nya kau berteriak di hadapan ku." teriak Adrian tepat di hadapan Ayra lalu menyeret Ayra ketempat tidur lalu menghempas kan tubuh Ayra ke tempat tidur.Dan mulai berjalan menuju pintu sebelum menutup pintu nya kembali Adrian pun berkata.
"Pikir kan baik-baik permintaan ku ini kalau kau ingin keluarga dan putri-putri kita selamat."ucap Adrian sambil tersenyum lalu menutup pintu.
"Ya... Allah hamba mu ini memang berlumuran dosa dan tidak pantas meminta apapun kepada mu tapi aku mohon lindungi keluarga dan anak-anak ku..."ucap Ayra sambil menangis.