Begitu tiba di rumah, Yerin teringat akan satu hal. “Baek, kehamilanku sepertinya tidak bisa ditutupi dari ibu dan ayahmu." Ucapan pertama Yerin saat kakinya tiba di kamar. Mereka sudah pulang dengan Baek Hoon yang membawa jinjingan. Yerin sedang bercermin, melihat tubuhnya dari samping. Perutnya yang baru dua bulan itu tampak membuncit. “Coba perhatikan, aku gemukan,” katanya lagi. Baek Hoon pun menaruh belanjaannya di sofa, dia mendekati Yerin dan ikut serta memandangi perut istrinya. “Kita lupa bertanya kepada dokter tentang usia kandunganku yang tidak selaras dengan ukuran perutku,” gumam Yerin. Baek Hoon sependapat. Dia sampai mengulurkan tangannya dan menyentuh perut Yerin, memang benar terasa buncit. “Haruskah kita jujur kepada ibu dan ayahmu kalau aku sedang mengandung?”