• Grand Master Muda
Hari dimana Pesta Bintang akan dilaksanakan telah tiba, Mingzhi sudah bersiap untuk menghadirinya.
Mingzhi berdiri di depan cermin besar di apartemennya, sambil membenahi baju dan jaketnya agar sedikit terlihat lebih rapi.
“Host! Bukankah acara seperti Pesta Bintang adalah sebuah event yang sangat besar? Tentunya dalam acara tersebut pakaian yang harus digunakan adalah pakaian yang formal. Memakai jaket dan kaos oblong serta hanya dengan celana training dan sepatu sport. Bukankah itu tidak sopan, Host?”
“Kau ada benarnya, tapi... Jika aku memakai pakaian seperti ini bukankah aku akan lebih menarik perhatian daripada biasanya? Yah... Walaupun jas dan tuxedo akan terlihat menawan jika ku pakai, tapi aku merasa akan kehilangan sebuah gebrakan.”
“Dimengerti Host!”
Telepon Mingzhi berbunyi, dia pergi ke arah kasur untuk mengambil ponselnya yang berbunyi itu.
“Kakak Su!”
“Qi Qiu Wei? Ada apa?”
“Anu... Kakak Su! Kakek mengajakmu untuk ikut bersama kami ke suatu tempat. Itu... Apa kau bisa ikut dengan kami?”
“Ah! Maaf Qi Qiu Wei, aku ada urusan yang harus kuhadiri hari ini, jadi... Maaf aku tidak bisa menemanimu dan Kakek. Tolong sampaikan maafku padanya.”
“Begitu ya... Baiklah, aku akan memberitahu Kakek secepatnya.”
“Terima kasih Qi Qiu Wei! Da....!”
“Um... Da...!”
Mingzhi menutup teleponnya.
“Aish... Apa Pak Tua Qi ingin mengajakku untuk bertemu Orangtuanya Qi Qiu Wei. Maaf saja tapi aku punya urusan yang lebih penting, aku ingin menagih uang jutaan yuan yang kupunya dari Tuan Li, Point Emosi yang akan aku dapatkan dari uang sebanyak itu lebih penting daripada pertunanganku dengan Cucumu.”
Sekali lagi telepon berbunyi, dan terlihat dilayar ponsel Mingzhi nama Li Yifei.
“Tuan Su! Saya baru saja mengirimkan seseorang untuk menjemput anda, sekertaris saya sudah sampai di depan rumah anda tapi tampaknya disana tidak ada orang. Jadi saya ingin memastikan dimana anda agar sekertaris saya dapat menjemput anda.”
“Ah! Benar juga, maaf Tuan Li, aku baru saja pindah dari rumah lamaku dan aku tidak sempat mengabarkannya pada siapapun, apa kau bisa mengatakan pada sekertarismu untuk menjemputku di Sky Building?”
“Sesuai yang Tuan Su inginkan, saya akan segera menyuruhnya bergerak kesana. Baiklah Tuan Su, Sampai Jumpa!”
“Em!”
Mingzhi berjalan turun menuju ke parkiran yang terletak di belakang gedung. Nampak seorang wanita dengan pakaian hitam dengan model pekerja kantoran sedang menunggu orang di samping mobil.
“Sepertinya itu adalah orang yang dibicarakan Li Yifei.”
Mingzhi segera mendekati wanita itu dan membuka sendiri pintu belakang mobil, dan saat dia mengklik gagang pintunya wanita itu menahan tangan Mingzhi dan menodongkan senjata api ke dahi Mingzhi.
“Apa preman di wilayah ini tidak mengenal orang-orang dari Harimau Giok?!” ucap Wanita itu.
“Membuka mobil seseorang seenaknya, apa kau mau merampok sesuatu?” sambungnya.
“Ah... Benar, ini adalah orangnya Li Yifei, tapi tampaknya dia kurang mengetahui sesuatu. Mari ambil beberapa Point Emosi sebelum pergi ke pesta,” pikir Mingzhi sambil menatap mata wanita itu.
“Jadi... Kau adalah anggota Harimau Giok?” tanya Mingzhi.
“Hehe... Apa kau takut sekarang?” jawab Wanita itu dengan bertanya balik pada Mingzhi.
Mingzhi tertawa jahat berpura-pura kuat di depan Wanita itu.
“Apa kau tak percaya? Asal kau tau saja, namaku adalah Dong Xia, asisten pribadi dari pemimpin langsung, Tuan Li Yifei.”
“Terus? Kenapa kalau kau asisten pribadi Li Yifei? Bukannya Organisasimu itu baru di hancurkan?”
Mingzhi langsung membongkar pistol yang dipegang oleh Dong Xia di depan mata wanita itu. Pistolnya terpisah menjadi beberapa bagian, Dong Xia cukup terkejut dengan apa yang dia alami.
“Jangan berani mengancamku dengan nama yang sudah jatuh di tutupi puing-puing!” kata Mingzhi.
“Dasar Bocah! Beraninya kau menyinggung organisasi Harimau Giok... Kau pasti akan mati! Bocah Sial*n!!!”
Dong Xia menepuk mobil yang di tungganginya dengan cukup keras. Sopir yang datang bersama Dong Xia terkejut dan segera keluar melihat apa yang terjadi. Saat dia membuka pintu dan sekilas tau apa yang terjadi, dia langsung mengeluarkan pistol di pinggangnya dan menembak ke depan.
Mingzhi yang lebih dahulu menyadari pergerakan supir tersebut bergerak lebih cepat dari sang Supir. Mingzhi mudur sambil menunduk dan mengangkat lengan si Supir untuk merubah lintasan tembakannya ke atas, setelah itu sikut Mingzhi memukul tepat pada perut si Supir sampai dia memuntahkan air dari mulutnya.
Dong Xia yang mendengar suara tembakan langsung melindungi kepalanya sambil berjongkok, setelah beberapa detik tembakan itu dilesatkan suara tubuh orang yang sedang terjatuh terdengar. Spontan Dong Xia membuka matanya dan dia melihat Mingzhi masih berdiri, sedangkan rekannya malah tumbang sambil menahan sakit di perutnya.
Dong Xia mengeluarkan pisau lipat yang ntah dia keluarkan dari mana, Dong Xia dengan wajah ketakutannya itu mengibas-ngibaskan pisaunya sembarang ke arah Mingzhi supaya Mingzhi tidak mendekatinya.
Dong Xia terus mundur sambil mengibas-ngibaskan pisau yang dia pegang. Mingzhi malah dengan santai menghentikan Dong Xia, Mingzhi memegang tangan dong Xia dan memilinnya sedikit sampai terasa sakit namun Mingzhi menahan supaya tidak mematahkan tangan Wanita itu.
“Aw!” Dong Xia menjerit dan melepaskan pisaunya, pisau itu jatuh ke tangan Mingzhi.
Mingzhi membalik bagian yang tajam dari pisau itu dan menempelkan pisaunya ke wajah Dong Xia dengan memasang wajah mengintimidasi yang membuat Dong Xia cukup gemetaran.
“Siapa anak ini? Aku yakin dia hanya seorang anak kecil yang masih bersekolah di SMA, tekanan yang dia berikan terlalu kuat, bahkan aku merasa seperti Niu Nandong tidak lebih menyeramkan daripada bocah ini. Ternyata masih ada monster yang bisa menyainginya di usia mereka yang mungkin seumuran,” pikir Dong Xia.
“Jika kau berani melukai kami lebih jauh lagi maka kau akan dalam masalah,” ucap Dong Xia.
“Ohhh! Masalah seperti apa? Apa kau bisa memberitahuku lebih awal?” kata Mingzhi, Mingzhi menempelkan pisaunya lebih dalam.
Dong Xia mendongak lebih kebelakang sedangkan matanya mengarah pada pisau di bawah pipi dan dagunya.
“Jangan lakukan ini lebih jauh lagi, walaupun kau tidak takut berurusan dengan organisasi Harimau Giok kami, kami masih punya seseorang yang mungkin akan marah jika dia melihat kami dipermalukan seperti ini, dan kau mungkin tidak akan bisa membendung amarah orang itu.” ujar Dong Xia.
“Siapa? Apa kau pikir aku akan takut setelah mengetahui nama orang itu?”
“Dia adalah seorang Master tersembunyi yang tak pernah muncul ke permukaan, dia orang yang mampu menghancurkan organisasi kami dalam semalam, terlebih... Seorang diri. Orang yang mampu mengalahkan sebuah organisasi besar seorang diri bahkan pantas dijuluki sebagai Grand Master.”
Mingzhi tersenyum kecil mendengar Dong Xia membicarakan dirinya.
“Grand Master telah membuat kesepakatan dengan Pemimpin kami, Li Yifei. Sekarang tuan Li melayani Grand Master itu secara langsung dan kami ditugaskan menjemput sang Grand Master.”
Mingzhi melipat pisau itu dan menaruhnya di sakunya, lalu Mingzhi berdiri dan membantu Dong Xia berdiri, Mingzhi bahkan membantu Sopir yang terkapar di jalan itu berdiri dan menyandarkannya di dekat kap mobil.
“Heh! Apa kau takut sekarang? Kenapa kau tidak lari saja? Tapi mungkin Grand Master akan dapat mengejarmu dan menyeretnya kesini, lalu dia akan membuatmu bersujud tiga kali di bawah kaki kami,” Dong Xia tersenyum.
“Aku tidak akan lari, aku akan menunggu Grand Master itu sendiri kemari.”
“Hah? Apa kau berpikir untuk melawannya?”
“Mana mungkin? Jika dia memang Grand Master seperti yang kau katakan maka aku sendiri akan bersujud di kakinya untuk meminta maaf.”
“Hem! Ternyata kau cukup bijak juga.” kata Dong Xia yang menunjukkan kesombongan dengan senyumnya.
“Apa namanya adalah Master Cong?” tanya Mingzhi.
“Master Cong? Siapa itu Master Cong? Grand Master yang luar biasa ini bermarga Su, dan namanya adalah Mingzhi. Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan Master yang tak dikenal seperti nama yang kau sebut barusan?”
“Ah.... Jadi dia tau namaku tapi dia tidak tau aku seperti apa, bagaimanapun orang yang mengelola informasi dari organisasi Harimau Giok itu terlalu buruk, bahkan mereka berani bergerak sebelum ada informasi yang jelas. Meskipun aku tidak menghancurkan Harimau Giok nanti pasti akan ada orang lain yang menghancurkannya. Ah... Bagaimana Li Yifei melatih bawahan mereka sih?”
Setelah beberapa lama mereka bertiga bersandar di mobil, sebuah telepon berbunyi.
“Saya sudah sampai Tuan Li, Saya tidak melihat siapapun turun kesini, Ya?! Oh... Kami sudah menunggunya sejak lama tapi dia tidak kunjung turun. Baik! Baiklah tuan Li!”
“Yang Pin! Kita tunggu lima belas menit lagi, saat tuan Li mengabari kita lagi baru kita berangkat.”
“Baik Kakak Dong!” jawab Supir itu.
Telepon Mingzhi berbunyi.
“Paman dan Bibi? Tidak keberatan jika ku angkat teleponnya, kan?” tanya Mingzhi.
“Jika kau mengangkat telepon disini maka akan ku biarkan kau menjawabnya.”
“Terima kasih!”
Mingzhi langsung menjawab telepon dari Li Yifei.
“Maaf sekali Tuan Su, saya jadi menelpon anda lagi dan mengganggu waktu anda.”
“Santai saja Tuan Li, katakan! Apa kau ingin menanyakan soal orang yang kau kirim untuk menjemputku?”
“Ah! Benar sekali Tuan Su, itu... Mereka bilang kalau mereka sudah berada di Sky Building dan sudah menunggu cukup lama, tapi... Mereka tidak melihat tuan Su keluar dari sana.”
“Benarkah? Aku sudah sejak lama bersama mereka, apa kau mau berbicara dengan sekertarismu Dong Xia?”
“Eh?”
Mingzhi menyuguhkan ponselnya ke depan Dong Xia.
“Seseorang ingin bicara denganmu,” kata Mingzhi.
“Apa itu bosmu yang ingin meminta maaf karena sudah menyinggung kami yang di tugaskan untuk menjemput Grand Master Su Mingzhi?”
Dong Xia langsung mengambil ponsel Mingzhi, dia menaruh ponsel Mingzhi di telinganya dengan gaya yang cukup arogan.
“Apa kau Bos bocah br*ngsek ini?” kata Dong Xia dengan nada bicara yang arogan.
Mendengar itu Mingzhi menahan tawa sambil menutup mulutnya.
“Hah? Siapa yang kau panggil bocah br*ngsek?”
Mendengar suara yang sangat tidak asing ke telinga Dong Xia, membuat Dong Xia berkeringat dan kakinya tiba-tiba gemetar.
Dong Xia perlahan melihat layar ponsel Mingzhi, dengan wajah yang sangat ketakutan dia berharap apa yang ada dipikirannya itu benar-benar tidak terjadi.
Matanya melotot melihat nama Li Yifei di ponsel Mingzhi dan giginya bergemeretak setelah itu.
“Tuan Besar Li? Apa ini anda?”
“Kau pikir siapa lagi dasar Latjur tidak berguna! Apa yang kau lakukan sampai kau membuat Tuan Su Menunggu?”
“Tu Tu Tuan, Tuan Su?” dengan gugup Dong Xia mencoba menoleh ke arah Mingzhi.
Mingzhi hanya melambaikan tangannya pada Dong Xia dengan tersenyum manis. Yang Pin yang samar-samar mendengar tuannya menyebutkan Nama Su Mingzhi mendadak mengabaikan rasa sakit di perutnya.
Kedua orang itu lalu bersujud di hadapan Mingzhi dan meminta maaf sebanyak tiga kali.
“Grand Master Su Mingzhi! Semut ini meminta maaf kepada Grand Master!”
Mingzhi tersenyum bahagia sambil menatap langit. Begitulah kedua orang itu takut dan bersikap sangat hormat pada Mingzhi.