Aula Naga

1612 Kata
 • Aula Naga Kediaman keluarga Qi terasa berada di level yang berbeda, ketika Mingzhi samai di kediaman keluarga Hong, dia pikir keluarga orang kaya pasti akan memiliki rumah sebesar ini, tapi ketika melihat kediaman keluarga Qi, itu bisa empat kali lipatnya. “Sodara Su, wajahmu terlihat sangat tercengang. Yah... Jangankan kau, aku juga seperti itu saat pertama kali sampai kesini.” “Apa Vila dipuncak itu adalah kediaman keluarga besar Qi?” “Ya! Tapi, sejak pagar berwarna merah di bawah bukit yang sudah kita lalui tadi, itu semua adalah halaman milik keluarga Qi, secara tidak sadar kau sudah lewat di depan rumah keluarga Qi.” “Apa kau bercanda? Bukankah itu artinya selebar sepuluh komplek perumahan di daerah tempat tinggalku?” “Ya ampun... Dimana sebenarnya Su Mingzhi ini tinggal?” dalam hati Wuyi. “Sebentar lagi kita sampai digerbangnya... Kau akan segera melihat sesuatu yang menarik, Sodara Su.” Wuzi tersenyum. Mobil didepan sudah berhenti, Bus yang dinaiki Mingzhipun berhenti juga setelahnya. Mingzhi segera turun dari bis dan melihat betapa besarnya gerbang yang ada di depan mata Mingzhi, gerbang itu tampak seperti besi yang dilapisi oleh emas dengan sebuah gambar wajah singa ditengah-tengahnya. “Ya tuhan.... Gerbangnya begitu besar, bahkan atap rumahku tidak sampai separuhnya.” ujar Mingzhi sambil mendonga ke atas. “Rumahnya tidak mencapai separuh tinggi gerbang ini? Su Mingzhi ini sebenarnya orang miskin?” pikir Wuyi. “Hahaha... Sodara Su, bagian yang menarik yang aku bilang sebelumnya bukan ini.” “Hah?” Wuzi merangkul bahu Mingzhi dan menunjuk ke depan, gerbang itu perlahan terbuka. “Ini dia sesuatu yang menarik itu.” Dengan wajah gembira Wuzi mengatakannya. “Ntah Su Mingzhi itu orang miskin atau bukan, yang pasti Wuzi sangat menyukainya, dia tidak pernah sedekat ini dengan temannya, bahkan Wang Zhiqing yang pernah ia ajak ke rumah, jika dibandingkan dengan Su Mingzhi, Wuzi lebih dekat dengan Mingzhi. Aku bukannya mau menilai Mingzhi sebagai pria yang baik, yah walaupun dia miskin, tapi dia jago beladiri, murid dari master ternama dan juga... Dia tampan. Aku bukan memujinya, ya. Hanya saja... Mungkin dia sedikit cocok denganku, hanya sedikit.” Sambil mencuri-curi pandang pada Mingzhi, Wuyi memikirkan hal itu. Gerbang itu sepenuhnya terbuka, Mingzhi dapat melihat beberapa orang dengan tubuh kekar dan memakai pakaian ala peseni beladiri sedang menarik sebuah tali tambang yang terikat pada gerbang. “Sodara Su, gerbang itu sangat berat, dan gerbang itu tidak digerakkan menggunakan mesin, setiao murid perguruan dari keluarga Qi, secara bergantian mereka bertugas menarik gerbang besi tersebut. Itu adalah suatu bentuk latihan mereka. Dan...” “Keluarga Qi ingin menyombongkan diri mereka dengan memamerkan kekuatan dari murid-murid mereka.” sambung Wuzi sambil berbisik. Di depan gerbang itu kedua orang gadis yang merupakan anggota keluarga Qi yaitu ketua osis Qi Qiu Wei dan wakil ketua osis Han Suyan telah menunggu kedatangan para tamu dan memberikan sambutan pada mereka. “Salam master Hong! Selamat datang kembali ke rumah keluarga Qi kami.” “Salam nona muda Qi, senang bisa disambut kembali di kediaman keluarga besar Qi.” “Paviliun Hong akan selalu disambut disini.” Setelah keramah tamahan itu berlangsung Qi Qiu Wei berjalan ke arah Wuzi dan Mingzhi. “Salam junior Wuzi! Hong Wuyi! Apa kabar?!” Saat melihat Hong Wuyi aura permusuhan yang dikeluarkan kedua gadis inipun membara. “Salam junior Su, senang bisa melihatmu datang.” “Tentu, aku tidak akan melewatkan kesempatan menghajar gadis sombong sepertimu.” “Ara... Tanpa belas kasihan pada seorang wanita, ternyata junior Su orang yang cukup kasar ya.” Semua orang cukup tertegun mendengar ucapan Mingzhi. “Ya ampun, di kediaman keluarga besar Qi, junior Su mengatakan akan menghajar nona muda Qi Qiu Wei secara terang-teangan. Para murid yang menjaga gerbang nampak marah mendengar ini, kami pun cukup tertegun, tapi nona muda Qi Qiu Wei nampak biasa-biasa saja? Ada apa diantara mereka?” dalam hati Master Hong Xiyun. “Haha... Point emosiku naik lagi, orang arogan memang paling cepat bereaksi.” pikir Mingzhi. **** Setelah berjalan cukup jauh menuju dojo keluarga Qi, akhirnya mereka semua sampai. Di dalam aula dojo sudah banyak sekali orang. Beberapa dari mereka sedang memperagakan gerakan senibeladiri yang telah mereka latih di perguruan mereka masing-masing. “Sodara Su, disini akan selalu ramai, setidaknya ada dua belas perguruan senibeladiri yang paternal di provinsi Sanming, dan untuk perwakilan kota Sanming sendiri ada keluarga besar Qi, keluarga Hong, dan keluarga Wei.” “Mereka semua terlihat sangat hebat, kemampuan mereka sepertinya tidak jauh lebih buruk satu sama lain.” “Tentu saja Sodara Su. Mereka itu para ahli yang sudah dipilih untuk mewakili nama perguruan mereka.” “Keputusanku untuk datang sudah tepat, baru sebentar aku masuk ke aula ini dan berkat Memory Photography ku aku sudah dapat memuat banyak ilmu beladiri yang telah mereka peraktekkan. Dan ketika aku mengalahkan mereka satu persatu dengan teknik mereka sendiri, berapa banyak point emosi yang akan kudapatkan. Hehehe...” Pikir Mingzhi. Tiba-tiba seorang gadis memeluk Mingzhi dari belakang, karena tabrakan itu Mingzhi agak terdorong ke depan. “Adik tampan, rupanya kau benar-benar disini. Hehe... Tidak salah aku ikut Wu Shian kemari, dia bilang kau akan menghadiri perjamuan keluarga Qi.” “Kak Wu Shian, apa yang kau lakukan? Disini banyak orang, bagaimana kau bisa melakukan ini?” Wu Shuan, Hong Wuyi, Qi Qiu Wei, dan Han Suyan memberikan tatapan kesal kepada Mingzhi karena dia di peluk oleh Wu Shian. Mingzhi berbalik ke arah Wu Shian dan Wu Shian meletakkan tangannya di d**a Mingzhi, dan dengan nada yang sangat s*****l dia berkata... “Kalau disini tidak ada orang apa kau tidak keberatan aku melakukan ini?” Melihat itu Wuzi merasa darah dengan deras mengalir ke otaknya dan membuat dia mimisan. Para murid pria yang berkumpul di aula itu yang juga melihatnya merasakan hal yang sama. “Bukankah itu Wu Shian? Dia model yang sangat terkenal itu kan?” “Kau benar! Lalu pria yang bersamanya itu?” “Apa dia pacarnya? Dia tampan sekali, sudah pasti itu pacarnya.” “Ah! Mimpiku benar-benar hancur sekarang.” Wu Shuan langsung menarik Wu Shian. “Kakak! Tolong jaga sikapmu, kita semua berada di tempat umum, betapa memalukannya sikap kakak, kakak harus berhati-hati.” “Iya-iya. Aku kan hanya merasa kangen sama adik Su.” Wu Shian melihat ke arah Hong Wuyi yang terlihat kesal. “Eh! Adik ini terlihat kesal, apa kau suka pada adik Su ku?” Dengan nada menggoda Wuyi, Wu Shuan mengatakannya. “Maaf ya, adik Su ini milik kakak Wu Shian.” Wu Shian pergi sambil mencolek pipi Mingzhi. “Kakak!” Wu Shuan berbalik dan membungkuk meminta maaf. “Mingzhi, maafkan kelakuan kakakku!” Wuzi mendekati Mingzhi dan merangkulnya. “Sodara Su. Jika kau membiarkan aku memukulmu, maka hatiku ini akan tenang.” “Hah??” **** Setelah beberapa lama berdiam di aula megah itu, seorang dengan tongkat dan dituntun oleh beberapa bodyguard masuk ke tengah arena. “System! Orang tua itu nampak kurang sehat.” dalam hati Mingzhi. “Jawab! Yabg dikatakan Host benar! Dia menderita kanker dan penyakit jantung kronis.” Jawab System. “Kau bisa melihat penyakitnya kah?” “Jawab! Sangat bisa.” “Apa Host sedang memikirkan sesuatu?” Sambung System. “akan kujawab setelah orang itu memperkenalkan dirinya.” Orang itu sampai di tengah arena, dia menghentakkan tongkatnya ke arena dengan keras. Semua orang serentak melihat ke arahnya. “Hadirin yang terhormat, para tetua, para master, para murid yang berbakat. Selamat datang di Aula Naga keluarga Qi. Setiap bulan kehadiran kalian selalu dinanti untuk saling bertukar saran dan mempererat tali persaudaraan dengan sesama seniman beladiri. Saya, tetua keluarga Qi, Qi Laoze. Dengan ini menyatakan... Acara perjamuan Beladiri Bulanan secara resmi dimulai!” “Ah! Rupanya dia adalah penatua keluarga besar Qi, ini adalah kesempatan emas untukku.” dalam hati Mingzhi. “System! Apa mungkin untukmu menyembuhkan penyakit penatua Qi Laoze?” “Jawab! Sangat mungkin!” “Berapa banyak yang harus ku bayar?” “Jawab! Tiga ribu point emosi!” “Mari lakukan!” dalam hati Mingzhi dengan senyum puas. Setelah Qi Laoze turun, seorang yang lebih muda darinya yang tampak seperti anaknya menggantikan posisinya di tengah arena, dia bertindak sebagai pengadil dalam pertarungan yang akan diadakan di arena Aula Naga. Orang itu memanggil nama perguruan dan seorang murid harus turun mewakilinya. “Sodara Wuzi. Kenapa acara ini dinamakan perjamuan? Aku tidak melihat makanan sedikitpun disini.” “Sodara Su, dinamakan sebuah perjamuan karena acara ini tidak menyajikan makanan melainkan menyajikan sebuah pertarungan ahli beladiri muda. Bagi peseni beladiri seperti kita, menambah wawasan tentang ilmu beladiri merupakan sebuah makanan. Itulah kenapa acara ini dinamakan perjamuan.” Di arena adu tarung sudah berlangsung selama beberapa babak. “Sodara Wuzi, pemuda dengan seragam kuning itu sama sekali belum turun dari arena, dia sudah bertanding dua kali sebelumnya.” “Oh... Murid perguruan Wei. Itu wajar untuknya tetap berdiri di arena. Di perjamuan ini, aturannya adalah ketika kau menang, kau akan tetap berdiri di arena. Jika kau kalah, maka rekan seperguruanmu akan membalaskan kekalahan itu. Jika semuanya kalah, maka sudah pasti perguruan itu akan dipermalukan. Jika menyerah lebih awal, maka itu akan jadi keputusan yang bijak. Melihat semua murid dikalahkan, master manapun tak akan tidur dengan nyenyak.” “Kau benar, lawan pemuda berseragam kuning itu segera mundur dari arena.” “Perguruan keluarga Sue sudah menyatakan mundur dari Aula Naga. Siapa berikutnya yang akan menantang Wei Guchang dari paviliun keluarga Wei?” Dari barisan Su Mingzhi seorang murid berlari dan melompat ke arah arena. “Oh! Seseorang dari paviliun keluarga Hong, yang terbaik dalam perguruannya, Hong Xili!” Seru sang pengadil. Kedua murid saling memberi hormat satu sama lain, lalu dengan cepat mereka saling bertukar jurus, dan pertarungan berjalan cukup sengit.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN