• Awal titik balik
Semua orang terhening dengan tatapan yang penuh dengan emosi, penyataan yang dilayangkan Su Mingzhi memancing amarah siapapun tapi semuanya hanya bergeming.
“Pria tanpa status sosial baru saja mencoba memprovokasi semua orang di kelas ini, dia ini memang sudah tidak tau seberapa tingginya langit, burung kecil sepertinya tidak akan tau, dia hanya akan terbang lalu jatuh, semakin tinggi kau ingin terbang dengan bersikap angkuh seperti itu kau hanya akan menyakiti dirimu, Su Mingzhi ini sudah tidak tertolong lagi.” dalam hati Wu Shuan yang ikut tersulut amarah karena merasa orang yang tidak sederajat dengannya lupa dimana tempat yang seharusnya.
“Kemarahan terkonfirmasi, kemarahan tidak menambah point emosi untuk host, semua amarah yang ditujukan pada host memicu sebuah quest tingkat S. Misi tingkat S HIGHSCHOOL DOMINATOR telah terbuka, Host diharuskan menjadi penguasa tertinggi di sekolah, dihormati, ditakuti dan menjadi satu-satunya orang yang disegani di akademi Sangmin. Batas waktu penyelesaian quest adalah sampai kenaikan kelas. Sebuah Skill tingkat S akan diberikan sebagai hadiah penyelesaian, pencopotan skill yang dimiliki oleh host bisa dilakukan jika host gagal menjalankan quest.”
“Sebuah quest dadakan?! Sepertinya aku berhasil membuka quest dengan memprovokasi semua yang ada disini. Menjadi penguasa sekolah? Sepertinya system serius menjadikanku seorang yang akan memimpin dunia, ini hanya langkah awal. Aku percaya kali ini dengan dukungan system aku akan memimpin sekolah ini, tak tertindas lagi dan aku juga tidak akan membiarkan seorang tertindas atau menindas seenaknya. Yang harus kulakukan adalah memancing kebencian mereka, meskipun akan mengurangi seratus point perindividu aku yakin, semuanya bisa kukembalikan ketika aku menjadi penguasa sekolah ini. Benar! Itu yang harus kulakukan! Dan itu harga yang harus kubayar untuk quest ini.” dalam hati Mingzhi.
“Mulai detik ini, kalian semua yang hadir dan mendengar... Jangan memanggilku kerdil lagi, aku tidak merasa sekecil itu sekarang. Jika kali ini kalian menghinaku... Aku akan membuat perhitungan dengan kalian.” Mingzhi tersenyum mengatakannya.
“b******n sinting! Berani memprovokasi kami dengan santai, kau pikir kami semua lelucon?!!!”
“Ma... Ma... Tenanglah Wang Zhiqing. Kalian dari keluarga besar memiliki wewenang yang tinggi, orang dari kelas rendahan tidak akan berani melawanmu... Tapi aku berani!” tersenyum pada Zhiqing.
“Dasar *njing! Masih tidak berhenti menyombongkan diri, kau pikir kau memiliki latar belakang luar biasa haaa?!” Emosi Zhiqing meledak, dua orang yang duduk di sampingnya, Li Saoqi dan Nalan menahannya yang seperti akan turun mendatangi Mingzhi.
“Hahahahahah! Sudah kubilang kan, Aku Su Mingzhi! Siswa termiskin di sekolah ini... Latar belakang?! Dukungan macam apa yang kubutuhkan?! Tanganku sudah tidak sependek dulu, sekarang pukulanku bisa merontokkan beberapa gigimu... Hahahahaha!” Mingzhi tertawa di depan semuanya sambil memegang perutnya.
“Su Mingzhi semakin berani, dia bahkan tidak memikirkan apa yang diucapkannya... Pria dari kelas rendah ini menganggap dirinya tinggi, si miskin ini... Apa yang dia pikirkan sih?!” pikir Wu Shuan.
“Lepaskan aku! Aku akan menghajarnya... Saoqi, Nalan, lepaskan!”
“Cukup! Semuanya hentikan! Zhiqing kembalilah ketempatmu, dan untuk Mingzhi... Perhatikan ucapanmu itu! Kau memancing amarah semua orang. Kita disekolah ini untuk belajar bukannya bertengkar.” dengan tegas Wu Shuan menghentikan semuanya.
“Aku tidak percaya di hari pertama kamu kembali, kamu akan memancing keributan dengan semuanya (air mata menetes dari mata Wu Shuan). Semuanya dengarkan! (Wu Shuan membungkuk) aku mewakili Su Mingzhi... Meminta maaf pada kalian, tolong lupakan apa yang baru saja terjadi.”
“Haa! Melupakannya katamu, dia baru saja memprovokasi kami dan kau menyuruh kami lupa? Memang bagaimana kami akan lupa?!” ujar Zhiqing dengan emosi.
Wu Shuan berdiri tegak, menghapus air matanya, wajahnya menjadi serius.
“Ayahku pemegang sepuluh persen saham di sekolah ini!”
Semuanya kembali terdiam, Zhiqing yang berdiri emosi itu kembali ke tempatnya. Dan beberapa dari mereka berbisik.
“Ya ampun Wu Shuan membelanya.”
“Wu Shuan sampai meminta maaf demi cowok itu, aku yakin cowok itu memanfaatkan Wu Shuan karna dia perempuan yang baik.”
“Benar! Wu Shuan tidak pernah bersikap buruk pada siapapun, tapi hari ini aku melihatnya meminta maaf. Cowok yang mengaku Mingzhi ini... Jangan pikir kau akan tenang di sekolah ini.”
“Dia membuat dewi sekolah ini menunduk, kau lihat saja bagaimana aku berurusan denganmu.”
“Buat mereka berfikir bisa menghancurkanmu, buat mereka yakin mereka mampu. Baru hancurkan perasaan itu, begitulah cara memutus asa. Seorang yang dilahirkan untuk mendominasi tidak memberikan siapapun yang melawannya sebuah harapan, begitulah seorang diktator diciptakan. Setelah semua kebencian ini, tujuh ribu empat ratus pointku menghilang begitu saja.” Pikir Mingzhi.
“Ketua kelas! Aku meminta maaf padamu, sikapku benar-benar sudah keteraluan.” Mingzhi membungku dihadapan semuanya pada Wu Shuan.
“Tidak apa-apa, kita semua adalah teman sekelas disini, aku ingin kita semua tidak saling menyakiti, melainkan kita saling mendukung satu sama lain.” kata Wu Shuan sambil tersenyum manis.
“Ya ampun! Kalau dewiku yang berkata seperti itu... Aku jadi tidak ingin membuat masalah pada pria itu, sial... Dewiku Wu Shuan baik sekali.”
“Aku ingin sekali Wu Shuan membelaku juga.”
“Wu Shuan itu dewi semua orang, jika kita dalam masalah Wu Shuan tidak akan hanya duduk diam saja, dia pasti membela kita... Dia kan memang seperti itu.”
“Benar... Dewiku Wu Shuan yang terbaik!”
“tak apa walau harus pura-pura membungkuk sesekali, yang terpenting reputasiku semakin baik.” dalam hati Wu Shuan.
Bu guru Ann memasuki kelas di saat semuanya sudah tenang.
“Selamat pagi semuanya! Selamat pagi Shuan, selamat pagi Mingzhi... Kenapa kalian berdiri disini dan tidak duduk di kursi kalian. Ah! Wu Shuan dan Mingzhi pasti sulit menjelaskan apa yang terjadi pada ssmuanya.” Ujar Mrs. Ann
“Semuanya... Pria yang sedang berdiri di depan ini adalah Su Mingzhi teman sekelas kalian. Penampilannya mungkin berubah... Tapi dia memang Mingzhi, ibu sudah mengonfirmasinya.” Sambung Mrs. Ann.
“Bahkan Wali kelas Ann pun mengakuinya sebagai si kerdil itu ya!”
“Ibu pun awalnya tidak percaya, tapi setelah menyelidikinya sendiri ibu tau kalau dia adalah Mingzhi. Dia tau banyak hal tentang Mingzhi, dan dia juga mengenal baik siapa orang yang dekat dengannya.”
“Itu bisa saja dia menyelidikinya atau bertanya langsung pada Mingzhi untuk mengaku sebagai dirinya.”
“Pikirkanlah baik-baik, kalian tau siapa itu Mingzhi, dia adalah orang yang paling tidak disukai disekolah, semua orang menjauhinya dan tak mau mengenalnya, dia tidak memiliki teman. Dan orang di depan kalian ini, memang apa untungnya mengaku sebagai Mingzhi? apa dia dibayar untuk ini? Berapa banyak uang yang bisa dibayar Mingzhi untuknya? Untuk apa dia mengurusi hal yang sama sekali tidak terkait dengan dirinya?”
Semuanya diam tanpa mengatakan apapun.
“Ibu hanya berharap kalian percaya pada yang ibu katakan. Wu Shuan, Minhzhi... Kalian boleh kembali ketempat duduk kalian.”
Tanpa ada pertanyaan apapun dari para murid tentang Mingzhi, dan kelaspun berlangsunh.
****
Di sebuah kafe di dalam akademi.
“Pelayan! Tolong cappucino dengan es, jangan terlalu banyak memberi gula.”
“Baik tuan!”
“Kalian pesanlah apa saja!”
“Ok bre! Kalau begitu pelayan, tolong segelas Milktea! Dan sebuah tisu, jangan lupa tulis nomermu disana, oke!” kata Zhiqing sambil mengedipkan mata.
“Dasar playboy yang satu ini...” dengan nada datae Nalan mengucapkannya.
“Haha... Aku tidak pernah jatuh cinta pada kakak-kakak sebelumnya, biarkan tuan muda Wang ini merasakannya.”
“Dengar semuanya! Mari kita bahas orang yang mengaku Mingzhi ini!” dengan wajah serius Li Saoqi membuat semua gengnya memperhatikannya.
****
Di kelas.
“Teman sekelas Su, kau sebelumnya memang jarang sekali keluar kelas. Apa kau tidak ingin membeli sesuatu? Minuman atau beberapa roti mungkin.”
“Ketua kelas! Uang sakuku tidak cukup untuk dibelanjakan di sekolah ini, aku harus menabung agar aku bisa makan di rumah. Uang yang kudapatkan dari pekerjaanku hanya cukup untuk makan dan beberapa keperluan lain.. Hehe.”
“Dasar kere!” dalam hati Wu Shuan sambil tersenyum pada Mingzhi.
“Kamu kerja? Dimana?”
“Di sebuah pabrik semen, aku bekerja sebagai buruh kecil disana.”
“Um... Pasti berat ya kalau harus bekerja di usia belajar, seharusnya kamu harus fokus pada studymu teman sekelas Su.”
“Menurutku tidak terlalu berat sih, lagipula aku tidak membayar sepeserpun untuk belajar disini “
“Benar juga! Ku dengar dia punya hak khusus di sekolah ini sehingga bisa bersekolah tanpa membayar, dan semua orang disini tidak ada yang memiliki wewenang mengeluarkannya dari sini.” dalam hati Wu Shuan.
“Ketua kelas! Apa kau tidak keluar untuk membeli sesuatu? Minuman atau roti mungkin?”
“Tidak aku tidak lapar.”
“Membicarakan soal makanan, masakan yang dia sajikan dirumahnya itu... Rasanya enak sekali.” dalam hati Wu Shuan dan wajahnya memerah memikirkan masakan Mingzhi.
“Ketua kelas! Apa kau selalu belajar bahkan di jam istirahat? Saat nilai ujian harian diumumkan, nama Wu Shuan selalu disebut pertama. Ketua orang yang rajin sekali ya.”
“Oh! Itu ya... Benar juga teman sekelas Su. Minggu depan ujian tengah semester akan dimulai, kau tidak masuk selama seminggu, tunggu disini aku akan mengambil buku catatanku.” Wu Shuan mengambil catatannya di tasnya.
“(meletakkan buku di depan Mingzhi) ini buku catatanku, semua yang dipelajari di awal kita masuk aku mencatatnya dengan sangat baik disini.”
“Seperti yang diharapkan dari ketua kelas, buku catatanmu lebih besar dan juga lebih tebal dari milikku.”
Mingzhi mulai membuka buku itu, membuka lembar demi lembar setelah melihat isinya.
“Apa dia hanya akan melihat-lihat catatanku tanpa membacanya. Lalu apa gunanya kuberikan catatanku, apa dia tidak melihat betapa baiknya diriku ini pada orang rendahan sepertinya.” Pikir Wu Shuan memandang Mingzhi dengan kedua alisnya yang di tekuk.
“Teman sekelas su! Tentang apa yang kau lakukan tadi pagi itu, kuharap kau tidak melakukannya lagi.”
“Yang kulakukan itu sengaja, aku memang berpikir untuk melakukannya.” Mingzhi menjawabnya sambil membuka-buka catatan milik Wu Shuan.
“Teman sekelas Su, kamu tidak mengerti, ada orang-orang yang seharusnya tidak kamu provokasi, jangan membuat masalah dengan mereka, karena dengan satu kata saja... Mungkin tidak akan pernah berakhir baik untukmu.”
“Kau membicarakan tentang latar belakang mereka? Kau pikir aku tidak mampu melawan mereka meskipun mereka memiliki kuasa?”
“Ya ampun orang ini, dia semakin berani saja... Apa dia ini bodoh, tanpa status sosial yang tinggi jika kau berani menyinggung sebuah keluarga besar maka tamat riwayatmu.” dalam hati Wu Shuan.
“Teman sekelas Su, tanpa ada dukungan dibelakangmu, menunjukkan taring pada seluruh keluarga besar akan menuntunmu terjerembab ke dalam lubang, hari ini mungkin aku bisa membantumu, tapi”
“Tenang saja ketua kelas! Aku tidak pernah meminta bantuanmu untuk kebodohanku itu, kau hanya orang baik yang tidak tahan melihat orang lain menderita. Terimakasih untuk catatannya, tulisanmu bagus dan juga rapi. Aku pergi keluar dulu sekarang. Permisi!”
Mingzhi memeberikan catatan yang diberikan Wu Shuan lalu beranjak pergi.
“Tidak meminta bantuanku kau bilang?! Sombong!!! Orang dari kelas bawah berani mengangkat wajahnya melawan para orang atas. Su Mingzhi ini harus menderita!” dengan tatapan yang penuh amarah Wu Shuan mengarahkannya pada Mingzhi yang beranjak pergi.