• Pembalasan
“Aku merasa... Orang yang mengaku sebagai Mingzhi ini menantang kita secara terbuka.” kata Saoqi dengan wajah yang serius.
Brakk!! Zhiqing memukul meja.
“Orang itu.... Dia cengar-cengir dan dengan santainya meremehkan kita, menyebut nama kita dan mencoba memprovokasi kita. Jika bukan karna Wu Shuan yang membelanya maka b******n itu. (sekali lagi memukul meja)”
“Dia mengenal kita semua, jika bukan karna turnamen basket beberapa hari lalu mungkin aku tidak akan tau bagaimana dia.” kata Liurong.
“Dia tau kita, tapi kita tidak tau siapa dia.” ujar Wu Zi.
“Bukan hanya sekedar tau saja, sepertinya dia mengenal betul siapa dan apa latar belakang kita.” sambung Saoqi.
“Sayang! Bukannya dia orang yang kau sewa?” tanya Xiaoran pacar Saoqi.
“Sebenarnya... Aku berbohong pada saat itu, aku tak ada pilihan lain, saat itu kak Nandong ada disana dan melihat kita. Kita semua dalam bahaya jika tidak bisa mengembalikan kehormatan akademi Sanming yang Guangdong injak saat itu. Dan saat itulah ada dia yang mengaku sebagai Mingzhi, salah seorang siswa akademi Sanming, jadi aku membuat Tim Guangdong percaya, hasilnya aku berhasil mengelabui mereka dan selamat dari cengkraman kak Nandong.”
“Jadi itu yang terjadi... Kau benar-benar licik bre!”
“Tapi aku mengakuimu bos, kau bisa berpikir lebih cepat pada saat itu, berkatmu kita semua tidak jadi samsak untuk kak Nandong.” kata Wu Zi.
“Guys! Apa kalian berpikir mengapa orang itu mengaku sebagai Mingzhi? Kalau dia benar Mingzhi...”
“Kalau aku benar Mingzhi, aku akan menghajar kalian satu persatu!”
Mingzhi menyela perkataan Nalan, mengambil bangku dan duduk diantara Li Saoqi dan Fang Xiaoran bergabung ke dalam percakapan itu. Semua terkejut, dan beberapa memasang ekspresi marah dan seperti siap memukul Mingzhi.
“Hei ayolah, aku hanya mencoba bergabung dengan diskusi kalian yang seru ini. Selama diskusi kita semua harus tenang, tau etika lah...” Mingzhi berbicara dengan santai.
“b******n, kau berani menunjukkan batang hidungmu disini setelah menantang kami semua, kau mau mati ya?!!!” Zhiqing mulai emosi.
Brakk! Mingzhi memukul meja dan memberikan Zhiqing sebuah tatapan dingin.
“Pelankan suaramu! Disini bukan hanya ada kita, orang lain mencoba untuk makan dengan tenang, jadi duduklah dan jangan memancing perhatian orang lain.” Kata Mingzhi.
Semua mata tidak terkecuali terfokus pada Mingzhi.
“Li Saoqi, berhenti menatapku seperti itu, disampingku ada pacarmu yang melihatnya. dia akan menumpahkan minuman ke kepalaku kau tau. Jadi jangan buat dia cemburu!” Kata Mingzhi dengan santai.
Tak ada siapapun yang bisa merespon Mingzhi, semuanya terdiam melihat tingkahnya yang terlalu santai padahal telah banyak menyinggung mereka.
“Mereka memanggilmu Nalan, ya? Aku mengingatmu... Kau waktu itu yang memegangi senter kan. Ah... Aku berterimakasih sekali kepadamu (Mingzhi tersenyum sambil meraih tangan Nalan dan menjabatnya.) waktu itu jika kau tidak meneranginya mungkin salah satu dari temanmu akan salah memukul dan mengenai beberapa organ vitalku, mungkin aku tidak akan selamat dari insiden malam itu. Terimakasih Nalan. (wajah Mingzhi berubah serius) mungkin aku akan sedikit pelan saat menghajarmu.”
Semuanya masih terdiam.
“Ah... Bagaimana ini? Kalian tidak mau mengatakan apapun kah? Padahal kita berkumpul bersama lagi. Hari-hari yang kita habiskan bersama itu apa kalian melupakannya? Padahal kalian selalu tertawa bahagia saat itu dan aku adalah orang yang paling sedih saat itu, aku tidak melihat semangat di wajah kalian hari ini dan kelihatannya aku terlalu bersemangat hari ini. Ada apa ini? Apa kita tidak akan memperbaiki hubungan kita seperti biasanya?” ujar Su Mingzhi.
“Kau! Kami tidak mengenalmu, kau memprovokasi kami terus menerus apa kau tidak tau siapa kami?” kata Xiaoran.
“Ugh! Hatiku cukup sakit mendengarnya (sambil memegang dadanya), bukankah kita ini cukup dekat? Xiaoran, apa kau lupa padaku? Padahal kau orang yang selalu menumpahkan minumanmu di kepalaku.” jawan Mingzhi.
“Apa kau mencoba mengatakan dirimu Mingzhi?” kata Wu Zi.
“Ayolah bung! Kau tidak memanggilku begitu, bukannya kalian suka memanggilku si kerdil tidak berguna. Apa ini? Ini tidak seperti kalian.” jawab Mingzhi dengan santai.
“Kau bukan Mingzhi, kau berbeda dengannya, penampilanmu jauh berbeda darinya. Dan yang terpenting Mingzhi selalu menundukkan kepalanya kebawah, tidak mengangkat kepalanya dengan angkuh dan memprovokasi kami dengan santainya seperti yang kau lakukan.” Kata Saoqi.
Mingzhi berpura-pura sedih dengan mengeluarkan air mata.
“kalian semua membuatku sedih! Setelah sekian lama mengalami hari-hari bersama kita masih tidak mengenal satu sama lain. Aku kecewa pada kalian. Apa kalian tidak mengerti seberapa bencinya aku terhadap kalian selama ini, luka yang telah lama kupendam ini, akhirnya aku menyampaikannya pada kalian, aku ingin kalian mengerti seberapa dalam perasaan ini.” kata Mingzhi.
“Sial! Orang ini gila, dia mengatakan semua itu, dengan menyebut kebenciannya pada kami seolah-olah sedang menyatakan perasaan cintanya. Orang ini gila, dia psikopat!” pikir Wu Zi dengan mengucurkan keringat dingin.
“Kalian dengar ini baik-baik, Mingzhi yang kalian pikir tidak akan melawan kalau kalian menginjaknya sudah tidak ada. Dulu dia tidak punya kemampuan untuk melawan kalian, dengan tubuh gembrot pendeknya itu memangnya apa yang bisa dia lakukan selain menjilat sepatu kalian untuk minta ampun?” kata Mingzhi dengan wajah yang kembali serius.
“Tapi sekarang beda, tangan dan kakinya sudah cukup panjang untuk membalas perbuatan kalian semua.” Mingzhi mengatakannya sambil menunjuk wajah mereka.
“Baiklah... Mingzhi! Atau kau ingin aku memanggilmu si kerdil b******k yang lupa diri?! Kau sekarang merasa yakin bisa melawan kami semua iya, kan? Hanya sedikit berubah saja kau bersikap seangkuh ini, kau masih lupa kalau kau ini sendirian, kau tidak memiliki latar belakang atau orang yang kuat dibelakangmu. Aku putra Li Yifei, penguasa dunia bawah di kota ini, pemimpin organisasi Harimau Giok akan membuka matamu. Kau akan melihat seberapa kejam dunia ini memperlakukan orang tanpa latar belakang kuat yang bersikap angkuh pada penguasa mutlak, kau orang rendahan harusnya memperhatikan dimana tempatmu yang sebenarnya.”
“Terima kasih atas nasihatnya, pangeran Harimau Giok Li Saoqi.” Mingzhi tersenyum.
****
Disebuah lahan kosong dibelakang gedung tua di akademi, tempat Li Saoqi dan kawan-kawannya membully Mingzhi dengan bebas setiap hari. Kali ini mereka semua berada di tempat itu. Li Saoqi dan gengnya mengelilingi Mingzhi, sedangkan Xiaoran bersandar pada dinding gedung tua menonton Su Mingzhi yang akan dihajar.
“Ditempat yang sama ketika kalian menghajarku tanpa ampun, disini juga aku akan menghajar kalian tanpa ampun.”
“Hanya tumbuh sedikit lebih tinggi dari sebelumnya kau pikir kau sudah cukup kuat melawan kami.” kata Liurong.
“Biar aku mengurusnya! Aku cukup kesal padanya sedari awal... Biar aku memberinya sedikit pelajaran.”
“Kuhh! Berat-berat... Ini sih bakal berat. Sial karna terlalu sering memancing kebencian mereka point emosiku tinggal seribuan saja, ini tidak akan cukup untuk membeli skill yang bisa membantuku dalam situasi ini.” pikir Mingzhi sambil mencoba menyembunyikan wajah cemasnya.
“b******n, mungkin sebelumnya aku memukulmu secara sembarangan ketika membullymu. Tapi asal kau tau saja, aku ini sabuk hitam dalam taekwondo. Kali ini aku akan memberikanmu pelajaran paling menyakitkan lebih dari pada sebelumnya.” Zhiqing mengatakannya dan memasang kuda-kudanya yang terlihat meyakinkan.
“Gawat, sepertinya Wang Zhiqing ini memang menguasai taekwondo. Haizzz apa yang kutakutkan sih, saat ditubuh lamaku mungkin aku akan ketakutan, tapi dengan tubuh ini, kurasa aku mampu memberinya perlawanan. Aku hanya cukup menghindar atau menahan serangan darinya, setelah dia lengah... Baru aku menghajarnya. Semua itu pengetahuan dasar dalam bertarung. Yosh! Lakukan seperti itu.” dalam hati Mingzhi.
Mingzhi mengepalkan tangannya dan memasang kuda-kuda sembarangan. Zhiqing tersenyum, mengangkat sebelah senyumnya meremehkan Mingzhi.
“Apa itu? Kuda-kuda? Dasar amatir! Sepertinya dia tidak tau bela diri... Aku akan hajar dia sampai dia babak belur kesakitan. Itu karna dia berani memprovokasiku dengan santai.” dalam hati Zhiqing.
Zhiqing berlari dengan cepat dan menendang Mingzhi, kakinya terlihat seperti sabetan cambuk.
“Dia mulai bergerak, aku harus menahannya!” dalam hati Mingzhi.
Mingzhi mencoba menghadang jalur tendangan dengan tangannya namun kaki Zhiqing malah menghindarinya.
“Sial! Ini tipuan! Serangan berikutnya adalah....”
Zhiqing berputar hingga kaki yang satunya mulai menendang dengan kecepatan yang lebih dari pada tendangan pertamanya.
“Gawat, tanganku tidak akan sempat, tendangannya akan masuk tepat ke bagian rusukku!”
Buargh!!! Sebuah tendangan yang amat keras tepat mengenai bagian rusuk kanan Mingzhi.
“Eh??? Apa itu barusan?!!!”
“Sial! Apa aku tidak menendangnya dengan benar, aku tepat mengenai rusuknya... Dan jelas-jelas aku menendangnya dengan sangat keras. Tapi dia tidak bergeming sedikitpun.” Pikir Zhiqing.
“Zhiqing benar-benar sudah menendangnya dengan sangat kuat, tapi Su Mingzhi ini bahkan tidak berpindah dari tempatnya sedikitpun, kakinya benar-benar menempel ditempat yang sama. Dia kuat!” pikir Liu Liurong.
“Aku barusan mendengar bunyi tendangan sekeras itu menghajar tubuhku, tapi aku tidak merasakan apapun, gelipun tidak!”
“Jawab! Karna tutorial yang dilakukan secara berlebihan oleh Host, Host mendapatkan ketahanan dari avatar melebihi kapasitas seharusnya tanpa sengaja. Kekuatan yang Host miliki cukup kuat untuk menahan pukulan dari seorang ahli beladiri.”
“Ah... Jadi begitu, karna aku berlarian dan berlompatan tidak jelas dan dengan bersusah payahnya diriku mengangkat kepalaku saat Sit up minggu lalu, sepertinya aku melampaui batas yang seharusnya didapatkan olehku.”
“Ada apa tuan muda Wang?! Apa kau tidak sarapan dengan benar pagi ini? Kau menendang dengan taekwondo sabuk hitammu atau sedang menari balet?” kata Mingzhi sambil tersenyum.
“b******n!”
“Kali ini jangan menangkisnya, biarkan dia menendangku.”
BRUAKK! Tendangan yang bahkan menghasilkan bunyi lebih keras dari tendangan pada rusuk Mingzhi telah Zhiqing lancarkan, kali ini tepat di antara perut dan d**a Mingzhi. Mingzhi mundur sedikit tapi bukan karna tendangannya, melainkan dia sedang mencari pijakan untuk serangan balasannya.
“Benar-benar tendangan yang tidak ada rasanya... Kalau begitu! (Mingzhi memegang pergelangan kaki Zhiqing yang ada di tubuhnya).”
Mingzhi menarik kaki Zhiqing hingga menganggu pijakan kaki sebelahnya. Zhiqing kehilangan keseimbangan dan tubuhnya sedikit condong ke depan. Zhiqing akan jatuh dengan gaya split. Saat wajahnya sudah condong kebawah sampai sedada Mingzhi, Mingzhipun menggunakan kesempatan itu untuk memukul wajah Zhiqing.
BANG! zhiqing jatuh tersungkur sambil memegang wajahnya dan mengerang kesakitan. Semua orang disana mulai waspada dan memasang kuda-kuda, Mingzhi melihat Zhiqing yang menggeliat kesakitan di bawahnya.
“Apa ini? Tanganku tidak berhenti gemetar, jantungku berdegup dengan sangat kencang. Aku tak tau cara mengatur nafasku... Tapi perasaan ini, perasaan ini membuatku lega!” dalam hati Mingzhi.
Mingzhi memasang kuda-kuda lagi.
“Satu pecundang jatuh. Dan lainnya akan menyusul!” Kata Mingzhi.
Kelima orang yang mengelilingi Mingzhi mulai melihat satu sama lain. Liu Liurong, Nalan, Wu Zi, Xia Baili, Tian Fan. Semuanya bingung tentang bagaimana harus melawan Mingzhi namun hanya Nalan yang terlihat ketakutan.
“Yo! Nalan... Kau terlihat begitu gemetar, kau takut? Aku sudah berjanji agar tidak terlalu keras padamu.”