Bukti part 1

1859 Kata
 • BUKTI part 1 **** Pagi itu tampak seorang gadis cantik nan anggun sedang berdiri di depan sebuah rumah kecil yang tampak sudah tidak kokoh lagi. Tumpukan sampah botol terlihat disetiap sudut rumah itu, tumpukan kardus juga terlihat tertumpuk disana-sini. “Jadi... Ini adalah rumah dari Su Mingzhi, orang itu dibenci disekolah karna penampilannya yang buruk, aku tidak menyangka seberapa buruk dirinya tapi, setelah aku melihat rumahnya yang seperti ini aku merasa bersimpati padanya. Aku tidak tau apa yang dia alami sampai sejauh ini tapi keadaannya sudah berada diluar ekspektasiku.” Ekspresi gadis itu berubah “Bahkan jika itu anjingku, aku tidak akan membiarkannya tinggal ditempat seperti ini. Rumah kecil ini bahkan tidak seluas kamarku. Design toilet dirumahku saja bahkan lebih bagus daripada ini, lalu lihat pagar besi ini, reot, karat... Bahkan jika aku yang menendangnya tanpa mengeluarkan tenaga, sudah pasti pagar ini roboh, kan. Bagaimana orang dengan latar belakang sesampah ini berakhir di akademi elit Sanming?!” dalam hati Wu Shuan. Saat Wu Shuan mengumpat sambil melihat sekeliling rumah Mingzhi, tanpa sadar datang dua orang yang tampak seperti preman sedang berjalan ke arahnya. “Yo... Ada cewek cakep, nih!” “Gadis cantik, barangkali kau mau menuangkan beberapa anggur untuk kakak-kakak ini.” “Hehe... Kalau kau mau menurut dan bersikap baik, mungkin kakak-kakak ini akan memberikanmu bonus.” Dengan pandangan dan nada yang m***m para preman itu menggoda Wu Shuan. Tiba-tiba berlari dua orang yang memakai jas serba hitam dengan earphone ditelinganya dan membawa pistol menghampiri Wu Shuan yang diganggu oleh kedua preman itu. “Dasar anjing! Berani menggoda nona muda Wu, kau tidak sadar sedang menggali kuburanmu sendiri, hah?!!” “Jika kalian menyentuh sedikit saja bahkan sehelai rambut dari nona muda, pistol ini akan melubangi kepala kalian.” Diantara keributan itu tampak Mingzhi yang berdiri di depan pintu rumahnya menyaksikan itu. “Hmmm... Sepertinya para preman itu membuat keributan lagi, kali ini mereka sepertinya menyinggung orang yang salah. Tunggu! Pakaian nona itu terlihat mahal, dan orang yang melindungi nona itu membawa pistol seperti bukan apa-apa. Mereka bodyguard! tidak ada orang yang cukup kaya untuk menyewa bodyguard di daerah ini.” dalam hati Mingzhi. “Ahhhh! Nona muda dari keluarga Wu, ini adalah keluarga Wu yang terhormat di Sanming. Maafkan lalat sepertiku yang tidak mempunyai mata karna tidak menyadari nona muda Wu.” salah satu preman langsung berlutut meminta ampun. “Maafkan kami yang tidak menyadari betapa tingginya gunung t*i. Kami akan menampar diri kami yang tak tau diri ini, dan juga kami akan pergi dari nona muda dengan berguling sampai nona muda tidak melihat lalat seperti kami.” Setelah kedua preman itu menampar dirinya sendiri beberapa kali mereka berguling sesuai dengan apa yang mereka katakan pada Wu Shuang. “Ada apa tuan putri kaya generasi kedua datang ketempat ini? Sebaiknya aku tanyakan saja padanya.” pikir Mingzhi sambil berjalan menghampiri Wu Shuang. “Permisi! Saya mendengar ada keributan tadi, jadi saya segera keluar. Sepertinya masalahnya sudah selesai. Kalau boleh saya tau ada urusan apa nona muda datang ketempat terpencil seperti ini?” tanya Mingzhi. “ah... Sepertinya anda adalah salah satu penduduk disini.” kata Wu Shuan. “Aku tidak mungkin salah, dia adalah cowok yang sempat membuat akademi Sanming gempar kemarin. Dia mengaku sebagai Mingzhi, jangan bilang dia memang ada hubungannya dengan si kerdil itu. Tapi apa apaan senyum yang dia berikan ketika bertanya itu?! Cowok ini gantengnya ga nahan. Sial! Apa yang kupikirkan.” “Nona muda!” Tegur Mingzhi. “Ah! Iya... Apa anda mengatakan sesuatu?” “Nona muda sempat merenung sejenak, saya mengatakan bahwa saya memang penduduk disini, apakah ada keperluan nona muda di daerah ini?” “Oh! Itu... Saya sedang mencari seseorang di daerah ini, barangkali anda mengenalnya.” “Cowok ini bahaya! Aku seperti baru terkena sihir hipnotis, aku tidak pernah melamun sebelumnya.” pikir Wu Shuan. “Nona muda tidak perlu berbicara secara formal kepada saya... Jika saya tau orang yang nona cari saya akan memberitahukannya pada nona.” “Ahhh... Terimakasih atas pengertiannya. Aku sedang mencari rumah seorang teman sekelas, namanya Su Mingzhi. Menurut alamat yang kuterima dari wali kelasku, seharusnya rumahnya di sekitar sini.” “kebetulan sekali, nona. Alamatnya sudah benar... Ini adalah rumah saya, saya Su Mingzhi.” “Ano... Maaf sebelumnya, tapi saya mengenal teman sekelas saya Su Mingzhi, walau saya hanya mengenal sebatas ciri-cirinya saja. Dia bukan seorang pria tampan.” kata Wu Shuan dengan mendadak bicara formal. “Pffffttt..... Sudah saya duga anda tidak akan percaya. Tapi saya memang Su Mingzhi. Anda membuat saya tertawa ketika anda bilang saya bukan seorang pria tampan. Orang biasanya langsung bilang saya jelek dengan sengaja. Nona muda sungguh baik.” sambil tertawa kecil Mingzhi mengatakannya. “sepertinya orang yang saya cari tidak ada disini, kalau begitu saya permisi, saya akan kembali kesini ketika Su Mingzhi ada. Bisakah anda sampaikan padanya! Permisi.” Mengatakannya dan kembali buru buru. “Nona! Anngap saja pesan anda tersampaikan, sampai jumpa!” Mingzhi tersenyum sambil melambaikan tangannya. **** Di dalam mobil Wu Shuan. “Cowok itu terus mengaku sebagai Su Mingzhi, di gedung olahraga, di kelas, bahkan disana dia masih mengaku sebagai Su Mingzhi. Sebenarnya ada hubungan apa mereka? Lagian tuh cowok apa-apaan sih?! Senyumannya itu loh.” dalam hati Wu Shuan. “Nona! Wajah anda merah, apakah anda terkena demam?!” Kata seorang bodyguard yang juga supirnya yang melihat wajahnya dari spion. “Ah!!! Maafkan atas kelalaian kami karena tidak menyediakan nona muda payung sehingga anda harus berdiri di tengah terik matahari.” Kata salah seorang bodyguardnya. “Tidak apa-apa, aku akan pulih setelah sedikit istirahat.” ujar Wu Shuan. “Cowok itu....” Berkata dalam hati sambil bersandar ke tangannya yang diletakkan di dekat kaca mobil dengan wajah yang semakin memerah. **** Ke esokan harinya Wu Shuan kembali, selain bersama kedua bodyguardnya yang mengawasinya dari dalam mobil, dia datang bersama satu orang lagi kali ini, Mrs. Ann. “Bu guru Ann, memangnya tidak apa kalau langsung masuk ke rumah orang seperti ini?” tanya Wu Shuan karena Mrs. Ann langsung masuk kedalam halaman Mingzhi dengan membuka sendiri pagarnya tanpa memencet bel terlebih dahulu. Lagipula rumah Mingzhi bukanlah rumah orang kaya yang memiliki interkom bahkan bel atau semacamnya. Saat sudah ada di depan pintu rumahnya. “Tak apa! Walau Mingzhi itu terlihat seperti seorang introvert, sebenarnya dia anak yang baik dan juga ramah. Ibu sudah beberapa kali menyambangi rumahnya. Asalkan kita mengetuk pintunya, bukan berarti kita sudah datang dengan tidak sopan.” Jawab Mrs. Ann. “Kalau ibu berkata demikian maka....” “Bu guru Ann, sudah beberapa kali kerumah Mingzhi yang miskin ini, dia berpenampilan buruk dan latar belakangnya pun juga buruk. Ntah itu Bu guru Ann yang terlalu baik atau memang dia sebenarnya memiliki kelainan.” kata Wu Shuan dalam Hati. Tok tok tok... Suara pintu yang diketuk. “Permisi, Mingzhi apa kau ada di rumah? Ini... Bu guru Ann datang untuk melihat keadaanmu.” Selang beberapa detik pintupun dibuka. Pria yang maha ganteng itu membuka pintunya sehingga membuat orang yang melihatnya membuka pintu jadi mematung. “Ah! Mrs. Ann anda datang untuk berkunjung... (Mingzhi melihat gadis yang dibawa bersama dengan Mrs. Ann). Nona muda, kita berjumpa lagi.” dengan senyum yang ramah Mingzhi menyapa mereka., “Ah.... Mereka berdua pasti kebingungan.” dala hati Mingzhi sembari membukakan pintu lebar-lebar. “kedatangan kalian untuk mencari Su Mingzhi, kan? Kalau begitu masuklah ke dalam!” kata Mingzhi. “Um...!” mengangguk tanpa mengatakan apapun. **** Kedua perempuan cantik itu duduk di meja kayu yang terlihat sudah tua, di depan mereka pria tampan itu juga duduk sembari tersenyum. “Anak muda! Bisa kau panggilkan Su Mingzhi, aku tidak melihatnya di manapun. Apa dia tidak disini?” “apa dia akan mengaku sebagai Mingzhi lagi kali ini?” dalam hati Wu Shuan. “Saya mengerti kalian berdua kebingungan, dan akan terus bertanya-tanya, tapi jika kalian mau percaya... Saya adalah Su Mingzhi!” sambil tersenyum dan menggaruk bagian belakang telinga kanannya dan agak memiringkan kepalanya ke kanan. “Tuan, anda terus mengatakan hal itu, terakhir kali saya kesini anda juga mengatakannya. Saya juga pernah mengatakan pada anda kalau saya tau siapa dan bagaimana itu Su Mingzhi.” kata Wu Shuan. “Ya ampun dia kelihatan imut banget!” dalam hati Wu Shuan. “Saya mengerti, akan sangat sulit dijelaskan bagaimana saya adalah Su Mingzhi, nona muda tak akan akan paham. Tapi saya yakin bu guru Ann akan mengerti.” “Eh?!” “Bu guru Ann, tolong tunggu disini, saya ingin pergi kedapur... Beri saya waktu 20 menit.” sambil berdiri dari bangkunya dan pergi ke dapur. “Bu guru Ann, apa anda tidak salah rumah?” “Tidak mungkin, Ibu sudah sering berkunjung kesini bila ada waktu. Ibu tidak mungkin salah rumah.” “Bu guru Ann sering berkunjung?!! Apa dia memang memiliki kelainan?” dalam hati Wu Shuan. “tapi pria itu tinggal disini dan bukannya Su Mingzhi yang ada disini, apa Su Mingzhi pindah rumah?” kata Wu Shuan. “Ibu tidak tau pasti, tapi orang itu mengenal ibu, bukan hanya untuk kali ini dia memanggilku bu guru Ann, bahkan saat dia diusir dari sekolah tempo hari dia juga memanggilku begitu dan memberi hormat, ibu juga merasa familiar dengan pemuda ini. Jika dia ada disini mungkin dia tau kemana Mingzhi pergi, sebaiknya kita menunggunya kembali dari dapur.” “Ya! ibu benar, mungkin pemuda itu bisa memberikan kita petunjuk.” Wu Shuan dan Bu guru Ann duduk menunggu sambil beberapa kali melihat apa yang dilakukan Mingzhi di dapur dari bangku mereka, dirumah yang kecil itu bahkan merka bisa melihat dapur dari ruang tengah. “Cowok ganteng itu mencoba menyuguhi kami hidangan yang dia masak sendiri? Takutnya dibalik senyum manisnya itu dia ada niat buruk dan memasukkan sesuatu kedalam makanannya.” Mingzhi kembali dari dapur sambik membawa beberapa makanan yang ditaruhnya dalam mangkuk. “Maaf hanya bisa menyediakan hidangan yang seadanya, saya berharap nona muda dapat mencicipinya walau sedikit. Jika tidak sesuai dengan selera nona muda, nona tidak perlu memakannya.” Keduanya ragu-ragu sembari membelah sumpit yang disediakan. “Dan untuk Bu guru Ann, saya pikir ibu akan mengerti setelah saya menghidangkan ini untuk anda.” “Maaf?” “Tidak apa! Sebaiknya ibu cicipi rasanya, mungkin bu guru akan mulai mengerti.” SLURP... makanan berkuah itu disruputnya langsung dari mangkok oleh Bu guru Ann, dan matanya melotot seakan mengingat sesuatu. “Benar! Mungkin bu guru Ann berpikir bagaimana saya tau makanan ini, makanan mungkin dapat dengan mudah ditiru. Tapi rasanya tak akan mungkin sama.” “Apa Mingzhi mengajarimu membuatnya?” “Bu guru Ann, saya Mingzhi... Ugh... (sambil memegang keningnya). Ibu tidak sadar meskipun dengan suara saya? Bagaimana saya harus menjelaskannya...” Kata Mingzhi. “Oh! Begini saja, tutup mata anda dan jangan lihat saya.” sambung Mingzhi. “Hah?!!” terkejut. “Sudah lakukan saja bu!” Mrs. Ann menurutinya. “Apa sebenarnya mereka (Bu guru Ann dan Mingzhi sebelum mendapat tubuh avatar) sedekat ini?!” dalam hati Wu Shuan. “Bu guru Ann.” Mingzhi memanggilnya. “Benar! Aku tak salah dengar. Suaramu memang mirip dengan suara Mingzhi.” “Jadi ibu akhirnya yakin kalau saya Mingzhi?” kata Mingzhi dengan wajah bahagia.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN