Merencanakan Sesuatu

1681 Kata
 • Merencanakan Sesuatu “Besok adalah hari ujian dan Li Yifei masih menggangguku, masalah yang dibawa Saoqi tidak kunjung usai dan kini malah berlarut-larut, parahnya kemarin paman Hwan ikut terlibat, kalau terus berlanjut maka orang-orang terdekatku pun akan dalam bahaya. Si b*jingan Li Yifei itu bukanlah orang yang masuk akal, membawa belasan orang untuk mengurus anak sma.” “Huffft.... Sial! Aku harus memikirkan banyak hal yang tidak perlu gara-gara para mafia itu. Oh benar juga. Bukankah kemarin aku mendapatkan gift saat menang melawan Nandong, aku harus memeriksa inventory dan melihat apa yang kudapat.” “System!” “Ya Host!” “Buka Inventory dan buka gift yang kudapat dari menyelesaikan misi sebagai dominator di sekolah.” “Permintaan terkonfirmasi!” Sebuah kado melayang di hadapan Mingzhi berputar semakin cepat dan mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. “Karna kemarin adalah keberhasilan menyelesaikan misi kelas S pasti aku akan mendapatkan skill kelas S juga. Hehe... Kuharap skill ini bisa berguna, kalau ini berkaitan dengan skill yang bisa menambah keahlian bertarungku maka itu akan lebih baik.” dalam hati Mingzhi. Mingzhi menyeringai sambil mengusap-usap kedua tangannya, menunggu item box terbuka dan memperlihatkan hadiah yang terdapat di dalamnya. Terdengar suara seperti konfeti, dan item box pun terbuka. “Selamat kepada host! Host baru saja mendapatkan skill kelas SS dari item box. Skill Peerless Agent! Skill ini akan memberikan ribuan pengalaman kepada memory Host tentang pertempuran, penyamaran, pembunuhan sembunyi-sembunyi, peretasan, pemahaman kendaraan ringan hingga berat. Berbagai macam teknologi akan terasa sangat familiar ketika Host menyentuhnya, berbagai macam persenjataan bisa digunakan oleh host seperti memiliki pengalaman puluhan tahun menggunakannya. Apakah host akan meng Apply skill ini pada Host?” “Skill SS di dapat dari penyelesaian misi kelas S?! Bukankah system mengatakan kalau Skill kelas S hanya bisa di dapatkan dari penyelesaian misi level setara. Bukankah ini curang namanya?” “Jawab! Tepat sekali! Sesuai namanya System ini memang curang. Apakah Host akan meng Apply skill Peerless Agent?” “Hahaha... Ahli menyamar, ahli pertempuran, mahir menggunakan banyak senjata dan juga melakukan peretasan. Agent rahasia mana yang ada di level seperti itu di CIA maupun FBI?! Heh! Aplly skill?! Yesssss~” Dengan cepat sebuah benda seperti gulungan film terasa masuk kedalam otak Mingzhi, semuanya memperlihatkan tentang jutaan pengalaman orang tentang metode pertempuran, penyamaran, peretasan dan pembunuhan sembunyi-sembunyi. Saking banyaknya pengalaman yang dimasukkan oleh System pada Su Mingzhi membuat dia merasakan pusing yang luar biasa, dia meronta-ronta sambil memegangi kepalanya. “Rggggghhhhh! Aw! Ini sakit sekali, kepalaku mau meledak! Apa yang terjadi?! Ahhhh!” Mingzhi mengerang kesakitan. Dengan sekejap rasa sakit itu menghilang dan Mingzhi tidak merasakan apapun. Mingzhi menggelengkan kepalanya. “Aw... Tadi itu sakit sekali.” “Ding!!! Pengaplikasian skill baru Peerless Agent telah terpasang kepada host! Selamat! Host kini memiliki pengalaman seorang agent yang lebih berbakat daripada perwira atau tentara ditingkat manapun.” “Benarkah?!! Itu luar biasa sekali. Hah... Tapi sayangnya aku tidak memiliki cukup alat untuk bisa melakukan peretasan ataupun.... Tunggu dulu! Dari beberapa pengalaman yang telah kudapatkan, bahkan seorang agent yang handal tidak memerlukan peralatan canggih untuk melakukan sebuah misi sulit. Aku hanya perlukan sedikit bantuan.” Mingzhi tersenyum. **** Disebuah gedung di lantai atas, di sebuah meja yang panjang dengan orang-orang berjas dan berdasi mengelilingi dan memenuhi semua kursi. Sebuah rapat sedang diadakan. “Menurut peninjauan di bulan ini, semua produk kecantikan kelas atas kita mengalami beberapa kali lonjakan penurunan, karena harganya terlalu mahal banyak orang di kalangan kelas 2 berpikir dua kali sebelum membelinya dan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk ini juga mahal. Jika lonjakan penurunan terus berangsur selama delapan bulan kedepan maka dikhawatirkan keuangan perusahaan akan berada di titik yang mencemaskan.” Seseorang mempresentasikan sebuah produk dengan bantuan layar proyeksi yang menunjukkan diagram pendapatan perbulan perusahaan O.three.O. “benar! Menurut survei dari bagian pengamatan, kualitas produk tersebut hanya sedikit lebih baik dari produk termahal no.2 yang dikeluarkan oleh perusahaan pesaing, selain itu harga yang mereka tawarkan relatif lebih murah.” Disaat semua karyawan membahas masalah presentasi produk dengan serius tampak Nyonya Wu dengan wajah kesal, bukan karena hasil pencapaian produk yang diluar ekspektasinya, tapi dia kesal karena beberapa panggilan yang masuk ke handphonenya. “ini aneh, Nyonya Wu selalu melihat hpnya, padahal dia tidak peduli pada panggilan penting selama rapat berlangsung, walaupun itu dari tuan besar sekalipun. Kelihatannya banyak panggilan masuk, tapi sampai sekarang nyonya belum mengangkatnya, siapa yang diharap nyonya besar?” dalam hati salah satu karyawan nyonya Wu. “Nyonya Wu keliatan tidak senang, apa dia tidak puas dengan hasil rapatnya ya? Ah! Sepertinya akan ada pemotongan gaji karyawan bulan depan.” Tiba-tiba Nyonya Wu menunjukkan wajah yang semeringah, dia segera berdiri dari kursinya dan tanpa memperhatikan rapatnya dia berjalan keluar. “Ah... Nyonya Wu terlihat gembiranl, apa beliau memenangkan tender?” “Apapun itu semoga ini hal baik bagi perusahaan, aku tidak mau gajiku terpotong.” “Hah... Semoga saja.” Semua karyawan yang ada di ruang rapat menghela nafas lega dan mengelus d**a mereka. **** “Nak Su! Bagaimana kabarmu?” Kata Wu Meilin. “Haha... Baik Aunty Wu, bagaimana denganmu Aunty?” “Buruk. Produk yang dikeluarkan oleh perusahaan Aunty tidak memberikan keuntungan belakangan ini, pendapatan perusahaan menurun dan semangat karyawan juga menurun karenanya. Haisshh... Aunty jadi bingung.” “kalau begitu Aunty bisa tenang, aku membawa kabar baik untuk Aunty Wu, aku menyetujui kerjasama ini. “Itu bagus, aunty senang mendengarnya, kau seperti penyelamat aunty, sepertinya masa-masa sulit perusahaan aunty bisa dihindari.” “Mingzhi juga yakin kalau masalah yang aunty alami akan teratasi.” “Bagaimana dengan bahan yang akan digunakan dalam produksi krim buatan nak Su? Apakah itu memerlukan banyak biaya? Produk yang aunty keluarkan sekarang memakan terlalu banyak biaya produksi dan harga yang mahal dari produk itu malah membuat produknya tidak laku, efektivitas produk perusahaan sebelah dengan harga yang lebih terjangkau malah memberikan hasil yang sepadan dengan produk termahal perusahaan.” “Kalau untuk biaya produksi, kurasa aunty tak perlu khawatir, Mingzhi hanya butuh getah lidah buaya dan juga air bersih saja.” “Hah?!!! Kau yakin krim ajaib yang kau buat hanya membutuhkan itu?” “Umm! Lebih detailnya aunty bisa mendengarnya langsung dariku.” “Kalau begitu kita harus bertemu sekarang!” “Hehe... Kalau sekarang tidak bisa dulu aunty. Mingzhi harus pergi ke suatu tempat. Kalau aunty tidak keberatan, besok setelah pulang sekolah kita bisa bertemu di perusahaan aunty.” “Ide bagus!” “Untungnya aku sudah meminta saran dari System soal minyak oles penyembuhnya.” dalam hati Mingzhi. “Ah! Iya... Ini... Aunty... Kalau aunty tidak keberatan bisakan Mingzhi meminta sedikit bantuan? Hehe.” “Oh ya?! Katakan saja, selama aunty bisa membantumu maka akan aunty bantu sebaik mungkin.” “Ini... Bisakah Mingzhi meminta beberapa peralatan rias dan juga beberapa make up?” “Hah???” “Kalau ada... Bisakah aunty mencarikanku sebuah Wig juga?” “Ah! Baiklah.” “Terimakasih banyak aunty.” **** “Sip! Aku punya apa yang kubutuhkan sekarang.” kata Mingzhi. Mingzhi memegang sebuah wadah yang berisi getah lidah buaya yang telah dicampur dengan air. “Menurut resep yang telah diberikan oleh System, 0,5 persen krim pada minyak oles penyembuh jika dicampurkan pada getah lidah buaya dan juga air efeknya dua kali lebih baik dari pada produk yang dikeluarkan perusahaan O.three.O milik aunty Wu.” Mingzhi melihat sebuah produk make up di atas mejanya. “Ah... Aku memindahkan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan aunty dengan Imaginer tanpa meminta ijin dulu. Yah... Mungkin dia tidak akan ngeh... Lagipula setelah ini perusahaannya akan jadi terkenal.” “Sekarang tinggal menunggu karyawan aunty membawa barang yang ku mau.” “System memindai sebuah kejanggalan!” Kata System. “Hah?! Kenapa? Ada apa?” dengan wajah serius Mingzhi mengatakannya. “Bukankah Host dapat memindahkan barang yang Host butuhkan dari tempat lain menggunakan Imaginer?” Uggghh!! Mingzhi tersentak. “Bu...bukan begitu, jika aku memindahkan barang dari tempat lain dan menggunakan barang itu, bukankah itu namanya aku mencuri? Paman atau Bibi yang menjual sesuatu yang ku ambil pasti sedih jika barangnya hilang.” “A a aku tidak ingin menjadi kaya dengan mencuri.” sambung Mingzhi. Wajah Mingzhi memerah karna malu. “Kebijaksanaan terkonfirmasi! System menambahkan lima ribu point emosi untuk Host!” “Eh... Memangnya System bisa memberikan point juga padaku.” “Semuanya tergantung tindakan Host!” “Berikan aku lagi! Aku kehabisan banyak point, sialan.... Jika selama ini kau bisa memberiku point seharusnya kau lebih bisa membantuku....” Untuk beberapa lama Mingzhi mulai mengkritik kebijakan System. Selama waktu yang dia habiskan mengobrol dengan System, seseorang tiba mengetuk pintu rumah Mingzhi. “Aiyo! Sepertinya karyawan yang di tugaskan aunty sudah tiba.” Mingzhu pergi membukakan pintunya. “Hai!” kata Wu Shuan. “Wu Shuan?! Kenapa bisa kau?” ujar Mingzhi. “Hmmm... Kau mengharapkan orang lain? Bagaimana? Kau tidak memberitahu mommyku dimana alamatmu, lalu bagaimana barang-barangmu akan sampai kerumahmu?” “Ah! Benar juga. Aku tidak mengatakan apapun soal itu pada ibumu.... Haha! Maafkan aku merepotkanmu.” “Sudahlah... Jangan terlalu kaku begitu. Oh ya! Mommyku juga ingin memberikan ini padamu.” Wu Shuan memberikan sebuah amplop berisi uang lima ribu yuan didalamnya. “Supirku akan membawakan barangmu ke dalam.” Seseorang dengan jas dan kacamata hitam dengan postur tegap membawa banyak bingkisan di tangannya telah berdiri di belakang Wu Shuan. “Ah! Tuan, kau bisa meletakkannya di dalam!” Mingzhi membukakan pintu rumahnya lebar-lebar. Orang dengan postur tegap itu masuk meninggalkan Mingzhi dan Wu Shuan di teras. “Ummm.... Karna aku telah merepotkanmu, bagaimana kalau makan siang disini? Aku akan memasakkanmu sesuatu, katakan saja kau suka masakan apa?” “Ah! Kurasa aku tidak bisa berlama-lama.” “Kau yakin? Aku bisa memasakkanmu sesuatu yang enak seperti kemarin.” Wajah Wu Shuan tersipu, sambil membuang mukanya dia berusaha menolak permintaan Mingzhi. “A a aku harus belajar. Besok adalah ujian semester, kau juga seharusnya belajar agar nilaimu lebih baik daripada setiap nilai ujian harianmu.” “Hehehe! Benar juga!” sambil menggaruk rambutnya Mingzhi mengatakannya. Setelah Wu Shuan berbalik pulang dan menjauh dari pandangan Mingzhi, senyum Mingzhi berubah, wajahnya mulai serius dan kemarahan mulai tampak menggantikan senyum itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN