"Ada apa dengan dia? Apa dia bermaksud meninggalkanku di restoran ini? Jika iya, nanti bagaimana aku pulang?" Athalia mengerutkan kening, lalu kepalanya menggeleng. "Mahesa! Tunggu!" tak ingin ditinggal sendirian, Athalia segera menyusul langkah bossnya yang sudah jauh di depan sana. Athalia sampai terengah menyusul Mahesa yang berjalan cepat sekali. Mungkin karena lelaki itu memiliki tungkai yang panjang. Athalia berlari menyusul Mahesa yang berjalan menuju taman, dimana mobil Mahesa juga terparkir di sana. Restoran mewah itu memang memiliki taman yang dengan pelataran. Mungkin itu juga yang menjadi salah satu alasan mengapa restoran itu sering dikunjungi kaum elite. "Mahesa! Mengapa kau berjalan cepat sekali? Kau tidak berpikir akan meninggalkanku di sini, bukan?" akhirnya Athalia