Aku ingin Melihat Mahesa

998 Kata

Athalia terkejut, sama halnya dengan Narsih. Matanya mengarah pada layar televisi yang kini menampilkan sebuah mobil berwarna hitam yang tampak sudah rusak, keadaannya tak berupa. Seketika Athalia limbung, dan terduduk lemas di bawah. Air mata itu tak lagi terbendung, sesak yang sejak tadi berkumpul di dadanya, kini semakin menghimpit. Athalia menggeleng. “Tidak mungkin! Itu tidak mungkin Mahesa. Tidak mungkin dia!” meski dari plat nomornya, itu memang plat nomor Mahesa. Tapi Athalia tetap menggeleng, menolak percaya. “Athalia! Sabar, sayang.” Narsih berjongkok, mengelus punggungnya. Air mata sudah menganak sungai di pipinya. “Dia sudah berjanji akan datang, dia menyuruhku menunggunya di sini. Itu tidak mungkin dia, Bu. Tidak mungkin!” jerit Athalia, isakkannya terdengar menyayat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN