27"Paaak, ngelamun ajaaaa, ini saya beliin minuman." Andri duduk di depan Rafka, Rafka hanya tersenyum lalu meraih minuman yang dibelikan Andri, menikmati rasa manis yang ia rasakan pada minuman dingin meski ia kurang begitu menyukainya. "Nanti aku ganti, dari mana?" "Baru pulang dari cafe, kan nggak boleh malam-malam, jam delapan sudah harus tutup, nggak ah Pak nggak usah ganti, kan oleh-oleh, ngapain Bapak malam-malam semedi di belakang sini? Nyari ide mau bikin puisi cinta untuk saya?" Rafka terkekeh. "Nggak ah takut pacar kamu marah." "Deuuuh sudah putus lama dah Pak." "Kok?" "Namanya anak muda, sama-sama egois, sama-sama nggak mau ngalah yaudah, putus, selesai." Andri duduk di sebelah Rafka, menatap wajah sedih laki-laki yang kemarin sudah terlihat ceria. "Kok sedih lagi sih,