28

1168 Kata

28"Acara sudah bubar Bapak baru nyampe." Inayah menatap lurus ke arah halaman luas di depan rumah si mbahnya. Sementara orang tua Andra dan sanak keluarga Inayah terlihat bercengkrama dengan santai. "Mana aku tahu kalo ada acara kayak gini? Taunya kamu nelepon dengan bahasa yang aku tangkap bahwa kamu enggan menerima lamaran papa dan mama untukku, kesimpulanku kamu nggak mau, ya sudah, aku semalaman gak bisa tidur dan nginep di kantor." Andra juga melakukan hal yang sama, menatap lurus ke arah halaman. Duduk agak jauh dari Inayah. Inayah menoleh sekilas menatap wajah Andra dengan sebal. "Gitu Bapak mau nikahin saya? Kayak anak kecil, gitu aja ngamuk, ngambek." "Bukan ngambek, bukaaan, hanya ego laki-lakiku kan jadi jatuh sampe ke kaki, aku, Andra, CEO sebuah perusahaan yang cukup terk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN