Mahesa sudah terjaga sejak tiga puluh menit yang lalu, pagi ini pemandangan di depannya sungguh berbeda. Ada Kana yang berbaring di lengannya dengan tubuh polos yang hanya tertutupi oleh selimut, jika biasanya dia tidak akan menemukan Kana saat bangun karena wanita itu sudah sibuk di dapur, namun wanita itu kini tidak melakukannya. Mahesa memperhatikan dalam diam, napas yang teratur dari Kana, wajah polos wanita itu dan beberapa bekas cumbuannya di leher wanita itu membuat Mahesa menyungging senyum. Dia tidak tau apa yang merasukinya, hingga akhirnya menyerah pada hasratnya. Sejak malam itu, sejak dia hampir menabrak Kana yang mabuk dan wanita itu dengan sembrono menyentuhnya. Mahesa tidak bisa menghapuskan ingatan itu. Selama ini dia berusaha keras menahan hasratnya untuk tidak meny