Tak terduga

3067 Kata

Pagi ini semua murid sudah rapi di barisan nya masing-masing untuk melaksanakan upacara bendera. Teriknya matahari membuat semuanya menggerutu tak jelas, apa lagi pembina upacara yang memberikan ceramah yang sangat panjang. Selesai upacara, kantin adalah tempat yang cocok untuk menyegarkan tenggorokan. Seperti hal nya Aurel dkk saat ini. "Rel kenapa preman kemarin lo lepasin gitu aja?" tanya Letta sambil menyeruput minuman nya. Dia merasa heran kenapa Aurel melepaskan para preman itu dengan mudah nya, tak biasanya Aurel berbaik hati seperti itu. "Gue cuma ngasih kesempatan aja" jawab nya santai. "Tapi gak biasanya lo kayak gitu. Pasti ada alasan lain kenapa lo lepasin mereka" Kania memicing ke arah Aurel. "Gue kan udah bilang kal-" Drrtt drrtt "Halo selamat pagi Nona" ucap sang pen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN