"Sumpah gue masih belum percaya kalau cafe ini punya lo Rel" Gina berujar setelah lama mereka terdiam karna keterkejutan nya.
"Kamu serius dek?" tanya Geral memastikan.
"Emang nya tampang gue ada tampang-tampang becanda?" tanya Aurel menunjuk wajahnya sendiri dengan telunjuknya.
"Ya enggak ada sih" gumam Geral dengan polosnya.
"Tapi lo dapat uang dari mana bisa bangun cafe segede ini dek? Mewah lagi, mana ini cafe ternama lagi di Indonesia" seru Levin mengebu-gebu.
"Ada deh yang penting uang nya uang halal. " jawab Aurel tanpa menatap Levin.
"Gue masih bel-"
"Maaf mengganggu Nona" ucap seorang pelayan di depan pintu meja Aurel dan Axen dkk menghentikan ucapan Sandy.
"Kami membawakan pesanan Nona" lanjutnya
"Ah ya masuk saja" Aurel mempersilahkan kemudian para pelayan itu meletaka
