Pengakuan Rangga

1775 Kata

Dhevi menyambut kedatangan teman - temannya di teras samping. Akhirnya mereka mau menginap di paviliun rumah orangtua Dhevi. Karena sudah lapar, Anya membeli banyak makanan di jalan untuk dimakan sama - sama. "Adeekk.." Anya memeluk Dhevi. Mereka seperti anak kecil sambil lompat - lompat. Sudah satu tahun lebih mereka tidak bertemu. Setelah itu baru Buana dan Vino mereka tos - tosan. "Masuk yuk," ajak Dhevi. "Gede banget rumah bokap lo, Dek. Sama ya dengan Cipete?" "Gedean sini dikit kayaknya," jawab Dhevi sambil duduk di sofa ruang tengah. "Rambut baru nih?" Dhevi memegang rambutnya,"Bagus nggak, Nya? Baru adek ganti sih ini, sebelumnya kan ijo." "Kayak anak ayam yang dijual abang- abang itu, Dek, warna - warni," sahut Vino. "Anak ayam apa deh...?" "Lo nggak sekolah di SD negeri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN