“Mama mau ketemu sama kamu lagi, Nak.” Erik sampai tidak menyangka kalau sang Mama sudah mau menerima panggilannya bahkan mengatakan hal tersebut. Erik tidak dapat berhenti tersenyum karenanya. Maudy mendengarkan percakapan itu, dia ikut senang mendenarnya. “Oke, nanti Erik kirim alamatnya ke Mama ya.” Setelah panggilan terputus, baru Erik menatap sang kekasih yang tengah memasak. “Yang,” panggilnya sambil melangkah mendekat. “Awas ih ada Mark.” “Anaknya lagi anteng nonton.” Memeluk Maudy dan mencium bahunya. “Mama mau kesini besok sore. Kamu mau aku kenalin secara resmi.” “Ih, aku belum siap!” “Ngapain gak siap mulu, lama-lama juga kamu tetep jadi pasangan aku loh.” Beberapa hari terakhir ini, Erik memang disibukan dengan komunikasi bersama dengan Mamanya juga latihan. “Ya? sebelum