"Mang, mie ayamnya 2, ya!" Elliana berseru sambil mengangkat sebelah tangan agar tukang mie ayam langganannya melihat posisinya di antara kerumunan pengunjung lain yang memenuhi meja makan. "Komplit yah, jangan lupa pangsit gorengnya. Sama seporsi ceker se.tan, ya Mang!" Si bapak- bapak yang lagi sibuk mengaduk isi panci beruap panas melongok ke arah Elliana, tersenyum lebar lalu mengangguk-angguk. Senang lang.ganan lamanya berkunjung lagi, bawa teman pula. "Siap, Neng Ell!" Elliana semringah, duduk di kursi plastik, menanti antusias, sambil melihat sekeliling depot mie ayam itu. Perutnya keruyukan menghirup udara berbau masakan lezat. Depot mie ayam itu ramai seperti biasanya, apalagi memang jam makan siang. Gabriel yang duduk berhadapan dengan Elliana mengambil sepasang sendok garpu d