Selesai makan mie ayam, Elliana dan Gabriel berjalan menuju mobil mereka di parkiran. Perut terasa kenyang dan rona kepuasan terpancar dari wajah Gabriel. Makanan pedas dan Elliana yang tidak sadar digodanya membuat Gabriel bersemangat sekaligus merasa terhibur. Menemukan teman jalan yang menyenangkan serta tanpa banyak prasangka.
Elliana mengibas- ngibaskan tangan menganginkan wajahnya yang berkeringat kepedasan. "Kamu mau es krim, Ell? Masih kepedasan gitu," tawar Gabriel. Mereka membuka pintu mobil dan masuk ke dalam berbarengan.
"Enggak, Pak. Ribet makannya kalo sambil di jalan," tampik Elliana, teringat kejadian sebelumnya. "Apalagi tangan saya sebelah sakit. Ntar saya makin ngerepotin Bapak."
"Ya, makan yang lain aja kalo begitu," sahut Gabriel datar, dalam hati agak kecewa.
