Gabriel mengusap wajah dengan sebelah tangan lalu memijat keningnya, tidak tahu harus berbuat apa pada perkelahian yang terjadi di depan matanya. Satpam yang sedari tadi mematung memandangi tidak berani berbuat apa pun karena tidak ada komando dari Aaron ataupun Gabriel. Jadi, Elliana dan Aaron dibiarkan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Aaron termundur beberapa langkah dari Elliana seraya memegangi matanya yang berdenyut lebam. Desiran dalam tubuhnya terbangkitkan, bagai bibit pohon menerobos permukaan tanah, lalu tumbuh subur dengan cepat. Dipukul oleh perempuan yang disukainya membuat Aaron semakin tertantang. Ia menggeram seraya menghunuskan tatapan tajam berkilat- kilat pada Elliana. "Perempuan kurang ajar!" Ia mendekati Elliana lagi. Gadis itu gelagapan, tetapi segera menghujat