Jam 2.00 tepat Aaron tiba di apartemennya. Ia menuju kamar tidur, melepas seluruh pakaiannya dengan buru-buru seraya bergegas melangkah ke tempat tidur. Setelan jas, kemeja, celana, dan benda-benda lainnya berserakan begitu saja di lantai. Tubuhnya menggelembung. Pria itu menjatuhkan tubuh gempal ke kasur dan menciptakan lekukan dalam akibat pegas-pegas yang menampik benda berat di atasnya. Dengkuran segera terdengar mengalun keras dari mulut yang sedikit terbuka dan pipi menggelambir mengikuti deburan napas motornya.
Tidak ada lagi sosok Aaron yang bertubuh bagaikan patung Dewa Yunani. Begitu menjelang sepertiga malam, ia berubah begitu saja menjadi pria bertubuh tinggi besar dengan lingkar perut seperti hula hop. Paha dan kaki atlit sepak bola menjadi paha ayam goreng dan lengan kokoh berotot padat berubah menjadi chicken spicy wing yang lezat dengan salur-salur selulit. Dari tubuh 75% protein, 25% lemak, dan 0% air, menjadi 80% lemak dan 20% air secara instan.
Jari jemari semontok sosis menggaruk-garuk ketiak dan gelondongan berputar membalik tubuh agar terlentang. Dalam remang-remang kamar tidur terlihat jelas pipi seperti bakpao, leher dan bahu menjadi satu, perut cembung dengan udel bodong, tidur lelap bagai bayi dalam buaian.
Aaron kembali ke wujud aslinya. Pria yang dikenal dengan nama Novan —dirinya sebelum Aaron muncul, menebar pesona yang tidak akan ditolak oleh siapa pun, bahkan Dewi Fortuna.
Semua bermula sekitar 5 tahun yang lalu di Swiss. Di saat Novantis mengembangkan lini terapi gen untuk mengobati gangguan pada mata.
Penglihatan Novan mengalami gangguan minus sekaligus silinder yang menjadi semakin parah karena konstan berhadapan dengan komputer, tulisan-tulisan, dan tesis penelitian. Ia pun merancang obat yang akan memperbaiki gen saraf dan otot matanya. Gabriel adalah rekannya dalam penelitian itu.
Meskipun secara in vitro (dalam tabung/cawan reaksi) dan in vivo (organisme hidup) hasilnya sangat efektif memperbaiki kelainan pada mata, mereka tidak menemukan ada kejanggalan. Novan yang sangat antusias melihat hasil tes itu secara iseng mencobakan kapsul obat bernama Visigeno pada dirinya. Ia menelan kapsul itu dan ....
Voila!
Bukan hanya penglihatannya yang setajam elang, caranya melihat diri sendiri dan dunia pun berubah. Selain secara fisik berubah, secara kimiawi dalam tubuhnya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Kelenjar pituitari di otaknya memacu produksi 4 zat pembawa kebahagiaan (*) dalam jiwa manusia.
1. Dopamin
Dopamin (si pengatur energi) dikenal juga sebagai neurotransmitter, yaitu penghantar stimulus. Dopamin memainkan peran penting dalam motivasi dan penghargaan. Ketika Anda berhasil mencapai suatu tujuan, rasa puas, senang dan bangga yang muncul setelahnya merupakan hasil dari kerja dopamin. Neurotransmitter ini memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh. Saat dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon bahagia ini akan meningkatkan suasana hati, sehingga memunculkan:
+ perasaan senang dan gembira, seperti ketika jatuh cinta;
+ semangat dan motivasi;
+ kepercayaan diri.
Selain emosi dan perilaku, dopamin pun dapat membantu sistem pencernaan untuk menyerap nutrisi dengan optimal. Ditambah lagi dengan perannya dalam meningkatkan kekebalan tubuh serta meredakan peradangan.
Fungsi dopamin lainnya berupa:
+ Melebarkan pembuluh darah, sehingga menjaga tekanan darah tidak melonjak.
+ Meningkatkan pengeluaran urin.
+ Mengendalikan kadar gula darah dengan menekan produksi hormon insulin.
Namun, bila tubuh melepaskan dopamin terlalu banyak, hormon ini dapat meningkatkan obsesi seseorang terhadap sesuatu, bahkan seseorang.
2. Endorfin
Endorfin (si penghilang stress dan nyeri) adalah neurotransmitter yang mengirim rangsangan saraf ke otak dan organ tubuh lainnya. Endorfin juga memainkan peran dalam memicu perasaan positif sekaligus membantu mengurangi rasa sakit.
Hormon bahagia ini diproduksi oleh kelenjar pituitari dan sistem saraf pusat manusia. Selain berpengaruh mengurangi persepsi rasa sakit (analgesik), endorfin juga dapat bertindak sebagai penenang.
Jika dihasilkan dalam batas normalnya, hormon endorfin berfungsi untuk:
+ mengurangi efek buruk dari stres dan rasa sakit,
+ melepaskan hormon seksual (estrogen, progesteron, testosteron),
+ menambah nafsu makan, dan
+ meningkatkan respons sistem imun tubuh.
3. Serotonin
Serotonin (si pengendali mood) yang sangat penting dalam mengelola suasana hati, termasuk mencegah depresi. Selain memengaruhi mood, hormon serotonin juga berperan dalam berbagai fungsi tubuh yang lain, seperti:
+ pencernaan,
+ proses pembekuan darah,
+ pembentukan tulang,
+ fungsi seksual
+ memicu rasa kantuk setelah makan.
4. Oksitosin
Oksitosin (si hormon cinta) ini ternyata memiliki peran yang jauh lebih kompleks. Oksitosin bertugas memengaruhi tingkah laku dan interaksi manusia yang berhubungan dengan perasaan cinta serta kasih sayang, seperti orgas.me, kedekatan sosial, hingga sikap keibuan.
Berikut ini fungsi lain dari hormon oksitosin, di antaranya:
+ Merangsang kontraksi rahim menjelang persalinan
+ Melancarkan produksi ASI
+ Meredakan stres dan cemas yang kerap dialami ibu baru
+ Memperkuat ikatan antara ibu dan bayi
+ Menumbuhkan perasaan tertarik pada orang lain
+ Memicu empati dan meningkatkan rasa percaya pada orang lain
Obat itu berkhasiat melebihi ekspektasi siapa pun. Obat itu melahirkan Novan Aaron Sebastian dalam versi baru. Versi yang jauh lebih baik dan sempurna.
Aaron yang akan tampil dari pagi hingga usai interaksi sosial. Aaron yang tidak akan berhenti kecuali melepaskan energinya dengan bersanggama.
Tepat jam 6:00 alarm di samping ranjang berbunyi memekakkan telinga. Tangan gempal meraba-raba mencari tombol pemati suara bising itu. Sebuah tombol dipencet dan jam digital itu pun senyap.
Novan bangun dari tidurnya dengan mata dipicingkan karena penglihatannya berbayang. Ia meraba laci di meja samping dan menemukan kacamatanya. Setelah memasang lensa tebal itu, penglihatannya menjadi lebih baik. Ia pun bergegas berdiri dan melintasi kamar dengan pakaian bawaan dari rahim ibunya.
Ia ke toilet untuk membuang ampas tubuh berbentuk cairan, mengucur deras dari sela semak rimbun di antara lekukan tebal. Air terkuras dan Novan mendekati wastafel untuk mencuci tangan sekaligus meneliti wajahnya di cermin. Ia tersenyum optimis dan menyapa diri sendiri. “Hai, Novan! Siap untuk hari ini?” sengirnya.
Novan mengambil botol kaca dalam lemari wastafel, mengeluarkan kapsul transparan berwarna merah dan menelannya bersamaan air keran berkualitas air minum. Hanya beberapa menit ia berdiri bertumpu pada bak cuci. Tubuhnya gemetaran dan matanya terbolak-balik seolah mengalami gejolak orgas.me yg luar biasa.
Dengan cepat bentuk tubuh gempal itu memadat, menjadi berotot padat dan atletis. Wajah bulat menjadi persegi dengan rasio ukuran yang membuat ahli bedah plastik tercengang. Rahang terpahat tanpa menyisakan lemak bayi.
Pria itu melepas kacamata berlensa tebal yang buram lalu mengusap dagunya yang mulai kasar oleh bakal jambang. Wajah tampan menyeringai pada bayangannya di cermin. “Tentu saja aku siap, Aaron,” katanya.
***
Bersambung ....
Suplemen:
(*): sumber: jovee.id/mengenali-jenis-jenis-hormon-bahagia-di-dalam-tubuh/ 10-10-2020