“Halo, Simca.” “D--dia tahu namaku!” “Tentu saja, kaupikir siapa aku ini?” Sebelah bibirnya tersungging penuh keangkuhan. “Aku bahkan memiliki nama seluruh orang di tempat yang indah ini.” “Tempat yang indah …?” Kulihat sekelilingku dan kudapati aku berada di sebuah kota mati. Aku berada di tengah-tengah jembatan dan di sekelilingku terdapat banyak sekali mobil-mobil yang kelihatan sudah lama ditinggalkan. Debu melapisi tiap daratan sepanjang mata melihat. Salju turun dari langit, namun embusan angin terasa membakar kulitku. Sedangkan Zeus, lihatlah sayap hitam yang saakan terbuat dari lava panas yang hampir membeku di belakang punggungnya. Dia melayang di udara, sesekali sayapnya mengepak. Oh, aku tahu sekarang. Ini mimpi yang sangat menjijikkan. Tempat ini a