“Hei, Tuan!” bisikku keras sambil menggoyangkan pundaknya beberapa kali. “Jangan bercanda seperti ini.” “Hm?” jawab Zeus ogah-ogahan. “Kau pikir apa yang sedang kaulakukan?” desisku lagi. “Semua orang mulai berbisik memperhatikan kita!” Mendorong tubuh seorang pria yang tinggi tidak kusangka akan seberat ini. Seberapa kali pun aku berusaha mendorongnya, Zeus bergeming di tempatnya berdiri. Namun tiba-tiba, pria itu menegakkan punggungnya begitu saja. Aku hampir sekali lagi jatuh begitu saja ke pelukannya. Huft, tidak untuk yang kedua kalinya, Kawan. Aku sudah siaga dan kini dapat berdiri di kedua kakiku sendiri. “Apa yang sedang kulakukan?” tanyanya kepada diri sendiri dengan mata yang tidak terlihat bersungguh-sungguh. “Aku sedang memastikan sesuatu.” “Yaitu