[16] Awal Pertemuan

1228 Kata

“Berhenti!” teriak suara bariton yang terdengar samar. Bersaing dengan angin menderu-deru dari puncak gedung pencakar langit.   Suara itu memberi sentakan di kepalanya sehingga mata yang tadinya menutup kembali terbuka dan meski dia sempat ingin menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak angin, keinginannya itu terhenti. Tergantikan dengan rasa ingin tahu kenapa suara itu ingin menghentikan aksinya terjun dari ketinggian.   Apa itu suara seseorang yang dia kenal?   “Apa pun masalahmu, bukan begini caranya menghadapi hidup. Kalau kamu pergi ke rumah sakit, kamu bakalan lebih bersyukur dikaruniai tubuh yang sehat dan umur yang mungkin panjang.”   Siapa lelaki yang sudah berani mengajarinya tentang kehidupan?   Rasa ingin tahunya membuat Zea memundurkan langkahnya sedikit ke belaka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN