Jika kemarin adalah tentang Zea, maka hari ini giliran Dean yang harus bercerita. Nggak ada aturan soal itu, tapi menurut Zea, kalau mereka mau bekerja sama, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dean sudah tahu mengenai Zea cukup banyak. Tapi nggak sebaliknya. Zea hanya tahu kalau Dean adalah penyelamatnya dan dia orang yang cukup terlatih dilihat dari gerak geriknya dan juga insting waspadanya. “Your turn,” kata Zea memulai pembicaraan mereka pagi itu selepas sarapan. Dean menyesap kopi paginya yang disediakan Zea selepas dia bangun tidur lebih dulu. Dengan baiknya Dean memberikan satu-satunya kamar di apartemen itu untuk ditiduri wanita itu sedangkan dia sendiri tidur di sofa depan tivi. Zea merasa, sofa itu terlalu kecil untuk tubuh Dean yang kekar. Tapi membagi ra