Mereka kembali ke apartemen Dean dan membersihkan diri lalu mengganti pakaian. Hampir 48 jam lamanya mereka tidak makan maupun minum. Lelah dan lapar, itu yang mereka rasakan saat ini. Setelah selesai membersihkan diri, Zea dan Dean berkumpul di dapur apartemen Dean. Tempat makanan instan sudah disiapkan untuk menyambut kepulangan mereka. Zea mengunyah roti isi dan juga kopinya. Rasa roti isi yang biasa saja, baginya sangat lezat berkali lipat saat ini. Sebenarnya misi seperti ini sudah biasa Zea jalankan dulu. Tapi baru kali ini dia memiliki partner. “Ternyata bekerja sama itu nggak buruk. Kurasa aku mulai menyukai kolaborasi kita,” kata Zea di sela kunyahannya. “Apa itu artinya kamu mulai tertarik padaku?” goda Dean. “Nggak melebihi sebatas partner in bed,” jawab Zea pendek. Dean