Penjaga membuka kasar kamar Zea. Dilihatnya Zea sedang menarik tali tambang kuat-kuat sambil menggerakkan tubuhnya di atas kelelakian yang dia duduki. Dia mendengar kalau ada yang masuk ke dalam kamar tapi tak memedulikannya. Dua orang penjaga saling pandang. Dari posisi mereka berdiri, tak jelas wajah lelaki yang dicekik Zea. Namun mereka mendengar teriakan lelaki itu yang lebih mirip teriakan atau erangan kenikmatan. Bukan erangan kesakitan. Lalu mereka melihat tubuh lelaki itu mengejang. Dua penjaga itu pun segera mengambil langkah besar-besar dan bersiap menarik tubuh Zea dari atas tubuh lelaki itu. Namun ketika mereka melihat ke arah si lelaki, mereka cukup terkejut. Lelaki itu mengangkat sebelah tangannya dengan wajah yang megap-megap karena dicekik Zea. “Lepaskan!” perintah salah