46

2012 Kata

"Berapa pak, semuanya?" tanya Rey setelah mereka selesai makan. "Gue aja yang bayar," dengan kasar Nadia menarik tubuh Rey ke belakang dan membayar nasi gorengnya. "Lho, kenapa? Kan aku udah janji bakal traktir?" "Gue ngga sejahat itu buat biarin lo yang pengangguran ini bayar makanan gue," sahut Nadia seraya pergi dari sana setelah menerima kembalian dari si penjual Nasi goreng. "Gimana rasanya? Enak? Sesuai ngga sama selera lo?" tanya Nadia saat mereka dalam perjalanan pulang. "Jujur, rasanya di luar ekspektasi aku banget dan ini sama kayak kasus telur gulung kemarin," jawab Rey dengan jujur. "Maksudnya?" "Mereka berdua sama-sama enak terlepas dari higienis atau ngga cara pembuatannya. Awalnya sih aku ragu buat nyoba, tapi pas makanannya udah masuk ke dalam mulut dan nyobain rasan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN