"K-kamu mau apa sebagai permintaan maaf?" tanya Rey. "Gue mau lo jawab dengan jujur soal kenapa lo bisa ada di sini sama Nadia?! Kenapa kalian bisa jalan berduaan padahal gue udah mau 2 tahun ngedeketin dia tapi ngga pernah di respon sama sekali?! Ilmu apa yang lo pake, hah?!" "Baru kali ini gue ngeliat cewek se-terobsesi ini ke cewek lain padahal dia normal, bukan kaum pelangi," batin Rey. Dia sama sekali tidak takut kepada Aurel. Dia hanya berpura-pura. Karna apa? Karna memang aura mengintimidasi gadis itu tidak menakutkan sama sekali. Bahkan, jika bukan karna takut akan konsekuensi yang akan dia dapatkan jika membuat Aurel marah, Rey tidak akan mau repot-repot menunjukkan ekspresi takutnya yang pura-pura. "Jawab, Rey! Atau pertemanan kita bakalan berakhir di sini!" Ancam Aurel k