"Maksud lo apa? Kenapa lo bilang berkat lo gue ngga jadi di penjara?" tanya Nadia lagi. "Kalo gue jawab, imbalan apa yang bakalan gue dapetin?" Emma balik bertanya dan mencoba bernegosiasi. "Ngga ada. Kalau ngga mau jawab, yaudah ngga papa. Toh gue tau lo cuma ngebual doang," sahut Nadia dengan nada datarnya. "Gue serius!" "Kalau lo serius, lo pasti bakalan jawab gue, bukannya malah ngajak bernegosiasi." Nadia mencoba mempermainkan mental Emma lewat kata-katanya untuk membuat gadis itu berbicara secara sukarela. "Kita kenal bukan cuma sehari dua hari, hampir 3 tahun gue kenal lo dan hampir 3 tahun pula gue ngeliat lo seperti ular licik yang suka bohong. Lo bahkan selalu ngerundung gue dan sering bohong kayak kemarin. Jadi jaminan apa yang lo punya agar gue bisa percaya sama lo selain