60

1613 Kata

"Kok lo tersenyum lebar? Bukannya harusnya lo ngerasa sedih yah karna itu artinya mereka cuma bisa ngandelin lo doang dan beban itu bakalan terus ada di pundak lo selamanya?" tanya Nadia dengan bingung. Emma tersenyum menatap Nadia, "udah gue bilang, Nad. Manusia itu kompleks dan ngga ada yang sama apalagi di bagian cara berfikirnya. Pas denger mama gue udah ngga bisa punya anak lagi, bukannya ngerasa sedih gue malah tersenyum lebar. Karna gue mikir, sekarang cuma gue satu-satunya harapan mereka. Jadi dengan kata lain, meskipun gue bodoh dan ngga berharga, mereka harus tetep pertahanin gue karna cuma gue satu-satunya penerus mereka." "Dan sejak saat itu, gue jadi mulai sedikit bertingkah. Gue ngikutin kata hati gue buat berhenti belajar karna hal itu bikin otak gue pusing. Gue berhenti t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN