Jatuh dari Pohon

1628 Kata

“Astaga.” Juanda terkejut buru-buru menarik celananya kembali ke atas. Gagal buka karena mendadak Alma masuk. “Maaf.” Alma memalingkan wajah. Biar manapun saat ini dia sedang haid, perubahan hormon estrogen dan progesterone tak hanya membuat suasana hati berubah hingga sensitif, tapi juga menambah gairah. Jika dulu aman karena sendiri, tapi sekarang sudah berdua. Banyak-banyaklah beristigfar, Alma. “Ngapain ke sini?” tanya Juanda. Sudah malam, rumah sudah sepi karena semua tamu sudah kembali ke kediaman masing-masing. “Mau tidur.” Alma melirik sekilas. Sudah aman, baru dia menoleh dengan sempurna. “Cari kamar lain! Ini kamar gua.” “Saya gak mau.” Alma menutup pintu. Dia membuka cadar, hendak pergi ke walk in closet, tapi lengannya malah dicekal Juanda hingga dia menoleh menatap suami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN