Awalnya hanya pijat, lelah dan tidur sebentar, tapi siapa tahu bahwa takdir berkata lain. Alma dan Juanda benar-benar tidur pulas di atas hamparan ambal tebal di ruang TV. Terlalu lelah dari pagi sampai sore dengan kegiatan penyambutan rumah baru. Juanda mengerjap, lalu membuka matanya perlahan, terlihat Alma masih tidur pulas di sampingnya. Bibir tersenyum, memiringkan tubuhnya dengan sempurna. “Cantik juga kalau lagi tidur.” Tangan terulur untuk menyentuh pipi tapi diurungkan. Takut Alma bangun. Jadinya dia hanya menatap saja. “Terlihat adem, gak menyebalkan.” Juanda terus menggambarkan keindahan paras Sabriya Almahira, si gadis bercadar yang tetap mempertahankan untuk menutup wajahnya sampai sebuah kejadian kecil membuat dia memberanikan diri untuk tak lagi menutup wajah dan rambut