Keesokan paginya …. Gyzell duduk di kursi kebesarannya, menatap datar seseorang yang duduk ditempat di depannya. Hatinya bergemuruh marah bila melihat senyum yang lelaki itu pancarkan untuknya. Lelaki bertubuh jangkung, serta berotot itu tidak hentinya tersenyum kepada wanita yang selama ini dia rindukan. Dirinya sudah tidak akan lagi pergi meninggalkan wanitanya dan akan kembali menjalin sebuah hubungan yang serius. “Kamu semakin cantik,” ucapnya dengan senyum yang masih setia menghiasi wajahnya. “Katakan saja apa yang ingin anda ungkapkan. Saya tidak punya banyak waktu untuk meladeni anda sekarang.” Gyzell berucap menusuk dan penas. Namun, bukan Toland namanya jika lelaki itu tidak kuat pada niat awalnya. Nick dan Toland memiliki sifat yang sama, kedua lelaki itu sama-sama keras