Dua hari sudah dari kejadian pertemuan antara Gyzell dan lelaki masa lalunya, Toland. Selama itu pula Gyzell tidak berani meninggalkan Alger seroang diri. Bahkan wanita itu rela mengantarkan sang putra kemana saja agar putranya itu aman. “Mah, Al bisa sendiri kok. Al Cuma mau main di depan aja, Mama aspti banyak kerjaan,” ucap Alger. Gyzell menggeleng tegas. “Enggak. Mama akan tetap menemani Al ke mana pun Al pergi!” Gyzell berucap tanpa bisa dibantah. “Mah ….” “Al mau nurut sama Mama, atau Al nggak main sama sekali.” Gyzell memotong ucapan Alger cepat. “Kenapa Mama berubah sih!” Alger berucap dengan nada yang tinggi lalu bocah itu lari keluar dari kamar sang mama. “Al, Mama tidak mengajari kamu seperti itu!” peringat Gyzell cepat. Namun, sang putra tetap berlari keluar dari kam