YAMH 14

1503 Kata

Permata dan pelita hatinya terbaring lemah tidak berdaya di atas brankar rumah sakit membuat dunia Gyzell seakan runtuh dalam hitungan menit. Putra yang tadi pagi tersenyum bahagia dan memamerkan pancaran senyum yang indah, kini harus menampilkan wajahnya yang pucat pasih.  Gyzell berdiri lemah di depan jendela kamar rawat sang putra. Tubuhnya memang kokoh berdiri, namun ketahuilah sosok wanita yang selalu terlihat tegar itu kini kembali merasakan rapuh yang luar biasa.  “Al, ayo buka mata kamu Nak. Mama udah ada di sini sekarang.” Air mata Gyzell semakin luruh membasahi ke dua pipinya. Hatinya begitu tercubit melihat malaikat kecilnya harus menahan rasa sakit di dalam sana.  Menurut penjelasan yang dia tangkap dari orang-orang yang membawa Alger ke rumah sakit, bocah malang itu tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN