part 21

1145 Kata
akhirnya ayu pulang kerumahnya dianter oleh angga dan nuri. angga menyetir, ayu duduk disebelahnya dengan memangku nuri. untung saja ada nuri diantara mereka. kalau tidak, mungkin suasana didalam mobil ini menjadi hening dan sunyi. hanya sebentar saja ayu pulang kerumah nya. dia mengambil beberapa stel pakaian. kemudian langsung masuk kembali kedalam mobil lagi. angga dan nuri tidak turun. mereka sengaja menunggu didalam mobil. rasanya tak enak jika dilihat oleh tetangga. karena status mereka adalah seorang janda dan duda. lanjut angga mengemudikan mobilnya menuju swalayan. disepanjang perjalanan nuri mengoceh tiada henti, menanyakan banyak hal yang dia lihat dijalan. mungkin anak ini sudah lama tak pernah keluar jalan jalan. dia sangat antusias dan senang. ayu dan angga jadi bahagia melihatnya. angga menyadari setelah kepergian ibunya, nuri memang tak pernah sekalipun dia ajak keluar. setiap hari hanya kerumah neneknya, dan setelah itu pulang kerumah nya sendiri. begitu pun kalau lagi libur, kegiatanya juga sama seperti itu, begitu lagi dan lagi. sesampainya mall mereka berbelanja kebutuhan yang sudah bu lastri catat. dengan gesit ayu mengambil barang yang mereka butuhkan. nuri digendong oleh sang ayah. mereka mengikuti ayu dari belakang. lihatlah bukankah mereka sudah seperti sebuah keluarga kecil yang sempurna. mungkin orang lain mengiranya demikian. " mas lebih baik ajak nuri ke arena bermain dulu saja, nanti aku nyusul kesana " ucap ayu. karena ternyata belanjaan yang dilist oleh ibu mertuanya itu lumayan banyak " gapapa yu " ucap angga. " iya gapapa, nanti aku nyusul kesana" kata ayu. " anak cantik sama ayah dulu ya main, nanti tante nyusul" kata ayu. " tante ayu nggak bohong kan, nanti nuli ditinggalin" ucap nuri. " nggak dong sayang, kasian nuri bosen temenin tante belanja. tunggu disana saja sama ayah ya. tante segera menyusul nanti" kata ayu. " iya tante tapi benel ya janji" nuri mengacungkan jari kelingkingnya keatas, ayu tersenyum kemudian menautkan jari kelingking nya dengan jari kecil itu. angga membawa putrinya menuju arena bermain. anak itu sangat antusias, dia tampak bahagia sekali. angga melihat putrinya itu dari kejauhan angga menyadari putrinya butuh sosok ibu, tapi angga masih belum yakin apakah nanti wanita yang akan menjadi ibu sambung baginya akan menyayanginya seperti ibu kandung sendiri. itu yang sangat angga takutkan. ayu telah selesai belanja, dia segera menuju ke tempat angga dan nuri berada. angga yang melihatnya segera mengambil alih kantong belanjaan ayu. " yu. aku taruh belanjaan dulu ke mobil ya titip nuri" ucap angga. " iya mas" kata ayu. angga segera berlalu untuk menaruh kantong belanjaan yang lumayan banyak itu. dia menaruhnya kedalam bagasi mobil, kemudian kembali ke tempat bermain anak. kini angga sudah berada disamping ayu. keduanya terlihat canggung, apalagi tak ada nuri diantara mereka, nurisedang asyik bermain didalam sana. " yu. em maaf ya, aku selalu merepotkan mu" ucap angga. " ah, mas angga begitu terus ngomongnya. aku memang sayang sama nuri mas, lagi pula aku juga tak ada kegiatan apa apa setelah dari kantor" kata ayu jujur. " makasih ya yu, kamu sudah begitu menyayangi nuri" kata angga. " iya mas, sama sama. jangan selalu merasa tak enak mas. kita kan saudara, mas angga tetap menjadi kaka bagi ayu. anak mas angga sudah ayu anggap seperti anak ayu sendiri" ayu tersenyum melihat kearah angga. pandangan mereka bertemu. hati angga merasa adem melihat senyum manis adik iparnya itu. sebelum pikiranya kemana mana angga segera berpaling memutus kontak matanya dengan ayu. hatinya tiba tiba berdetak sangat kencang saat manik mereka bertemu tadi. saat keduanya hening tetiba ada suara yang cukup nyaring kruyuuuk wajah angga memanas. perutnya bunyi nyaring sekali. mungkin cacing yang ada diususnya berontak karena siang tadi dia hanya makan satu porsi mie instant. " mas angga lapar " tanya ayu. " ng ng eh iya yu, mas tadi siang cuma makan mie instan saja waktu pulang kerumah" kata angga. " yaudah mas, ayo kita makan dulu saja. ayu juga kayaknya udah laper" kata ayu. " iya yu, aku panggil nuri dulu ya" kata angga. " biar ayu saja mas " kata ayu. " iya yu baiklah" ucap angga mengalah. nuri pasti lebih menurut jika ayu yang memanggil pikir angga. betul saja baru juga ayu ajak keluar dari arena bermain, anak itu langsung nurut dan dengan senangnya dia keluar dari sana, bergandengan tangan dengan ayu menuju tempat angga menunggu. " ayah, nuli cenang cekali. kalau ayah libul kecini lagi ya ayah " ucap nuri. angga tersenyum sambil mengangguk. dirinya sih mau aja diajak kesini. tapi pasti anaknya itu minta serta ayu bersama mereka. duh angga semakin gak enak rasanya. mereka menuju tempat makan. nuri memilih menu kesukaan anak anak, fried chicken. yah hanya makanan itu melulu kesukaanya. tak lama, makanan yang mereka pesan telah tersaji. angga menyuruh nuri duduk disampingnya, agar dia bisa menyuapi anaknya itu. tapi nuri lagi lagi menolak. dia ingin makan dengan ayu. dengan telaten ayu menyuapi keponakanya itu. tak hanya dengan ayam tepung krispi pesananya, ayu juga menambahkan kuah sop ayam karena tadi dia memesan itu dengan udang goreng tepung. tumben nuri begitu lahap makan, itu tak luput dari perhatian angga. putrinya itu tergolong anak yang pemilih untuk urusan makan, tapi ayu berhasil membujuknya. nuri mau mengunyah wortel, brokoli bahkan jamur. dalam hati angga memuji ayu, padahal ayu belum punya anak dan dia juga belum punya keponakan, karena angga tau ayu anak pertama dalam keluarganya. tapi ketrampilanya dalam mengurus anak kecil patut diacungi jempol. angga berusaha mengesampingkan rasa tak enaknya kepada ayu. karena ayu nya juga sepertinya enjoy. mungkin itu bentuk dari salah satu pelarian dia karena kesedihan yang dialaminya. angga tak mau membayangkan terlalu jauh. saat ini yang terpenting hubungan mereka baik, dan ayunya juga enjoy. entah apa yang terjadi kedepanya nanti. angga hanya memasrahkan semuanya kepada Allah subhanahu wataala. selesai makan mereka akhirnya pulang. nuri yang capek plus kenyang akhirnya tertidur didalam gendongan ayu saat menuju keparkiran mobil. angga ingin mengambil alih anaknya dari gendongan ayu, namun ayu menolak karena tempat mobil mereka parkir hanya tinggal didepan saja, tidak jauh. angga segera membukakan pintu mobil untuk ayu. ayu masuk masih dengan posisi nuri yang menemplok didadanya. angga memutari mobilnya setengah lingkaran, dia membuka pintu kemudian masuk dan bersiap dibelakang kemudi. angga menoleh kesamping. dia melihat ayu sedang kerepotan memasang seat bealt. " yu. biar mas yang pasang" kata angga. " i iya " ayu menahan nafas saat angga menunduk memasangkan sabuk pengamanya. aroma parfum lelaki itu sangat kuat mengingatkan ayu pada aroma mendiang suaminya, wanginya sama. apa mungkin parfum yang mereka pakai sama, ah...bulu kuduk ayu merinding saat hangat nafas angga menghembus mengenai kulitnya. astaga rasa apa ini. ayu menggelengkan kepala, dia membuang pikiran yang sekelebat datang tadi. melihat ayu menggeleng, angga mengernyit dalam. " ada apa yu " ucap angga. " nggak papa mas, emm udah kita pulang sekarang saja mas, takut kemalaman" kata ayu. "oh iya " angga baru sadar, sedari tadi dia tak juga menjalankan mobilnya. mereka akhirnya pulang dan kali ini disepanjang jalan hanya ada kesunyian diantara mereka.

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN