Johana duduk bersandar di sofa sembari menonton televisi. Di sampingnya ada Tio yang terbaring lemah di sofa, tidur di pangkuan Johana. Wajahnya pucat, mencerminkan kekhawatiran yang mendalam saat ia memperhatikan setiap napas yang dihembuskan oleh sang ayah. Mereka duduk bersebelahan, tetapi terpisah oleh kesenjangan emosional yang tak terungkap. Johana berulang kali menyuruh Tio untuk di ranjang saja, akan tetapi pria itu menolaknya dan memaksakan diri untuk menemani Johana menonton televisi di sofa. Di ruangan yang redup, cahaya televisi menjadi satu-satunya sumber penerangan. Mereka tidak banyak berbicara, tetapi suasana hening dipenuhi oleh ketegangan yang terasa. Johana mencoba untuk mengalihkan perhatiannya dengan menonton acara yang tak begitu penting, tetapi pikirannya terus mel