Johana duduk di sofa lembut kamar inap VVIP rumah sakit yang dipesan oleh Candra. Ia menatap keluar jendela, mencoba menahan air mata yang ingin tumpah. Ayahnya terbaring lemah di tempat tidur, tertutup oleh selimut putih, dengan infus yang tersambung ke tangannya. Tio meringkuk lemas, berusaha meredakan rasa sakitnya dengan cara tertidur pulas. Bukankah tidur adalah cara melarikan diri yang penuh dengan kedamaian? Biasanya, Johana pergi ke rumah terlebih dahulu untuk membersihkan diri setelah pulang bekerja. Tapi mulai hari ini, ia langsung bergegas menuju rumah sakit untuk menemani ayahnya sekaligus membersihkan diri di sana. Karena fasilitas yang disediakan di kamar VVIP ini sangat lengkap hingga membuat Johana geleng-geleng kepala, apalagi saat ia menanyakan harga inap per malamnya p